Kapolda Sumsel Minta Maaf ke Rakyat Indonesia Setelah Bikin Gaduh Soal Sumbangan Rp 2 T Akidi Tio

Permohonan maaf itu disampaikan Eko kepada seluruh masyarakat Indonesia, Kapolri, para anggota polri se-Indonesia,

Editor: Nasaruddin
Kolase Tribunnews
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri minta maaf soal sumbangan Rp 2 triliun dari Heriyanti Akidi Tio. 

Pada kesempatan itu, Eko Indra Heri mengaku memaafkan keluarga besar Akidi Tio dan anak bungsunya Heriyanti terkait bantuan Rp 2 triliun yang saat ini belum menemukan titik terang.

"Terlepas ada atau tidaknya dana itu nantinya, saya sudah memaafkan keluarga besar Akidi maupun pihak lain yang menghujat maupun berempati kepada saya, saya juga berterima kasih. Saya sudah memaafkan semuanya dan terima kasih. Walaupun dana itu nanti ada atau tidaknya," kata Eko.

Dengan kejadian tersebut, Eko meminta kepada seluruh pihak untuk menghilangkan semua kegaduhan tersebut dan kembali berkonsentrasi menangani pandemi Covid-19 yang kini masih berlangsung.

Jusuf Kalla Singgung Akal Sehat soal Sumbangan Rp 2 Triliun dari Akidi Tio

"Masyarakat kita masih sangat membutuhkan perhatian dan dukungan kita untuk penanganan Covid-19 ini. Kita kembali berkonsentrasi, saatnya kita memilih mau jadi pejuang atau jadi pecundang," ujarnya.

Eko juga berpesan kepada seluruh masyarakat yang ingin menyumbang atau menjadi donatur tak takut untuk menyalurkan bantuan.

"Saya berpesan kepada donatur yang masih memberikan sejumlah uang ataupun bentuknya ke masyarakat kita, jangan mundur, jangan ragu walaupun peristiwa ini terjadi. Demi kebaikan, tuhan yang akan menilai," ungkapnya.

Belum lama ini publik dibuat ramai setelah anak Akidi Tio bernama Heriyanti akan memberikan sumbangan Rp 2 triliun untuk warga Sumatera Selatan yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama pandemi Covid-19.

Bantuan itu secara simbolis diserahkan langsung oleh Prof dr Hardi Darmawan yang merupakan dokter keluarga almarhum Akidi Tio ke Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri di Mapolda Sumsel pada Senin, 26 Juli 2021.

Penyerahan bantuan secara simbolis itu disaksikan langsung oleh Gubernur Sumsel Herman Deru, beserta para pejabat tinggi lainnya baik dari instasi kepolisian maupun lingkup pemerintah provinsi.

Dana sebesar Rp 2 triliun itu direncanakan cair pada Senin 2 Agustus 2021 dengan menggunakan bilyet giro bank Mandiri pukul 14.00 WIB.

Namun, sampai waktu yang ditentukan dana tersebut belum cair.

Karena dana yang dijanjikan belum cair, polisi kemudian memanggil Heriyanti untuk dimintai keterangan.

Setelah ditelusuri, Heriyanti ternyata tidak memiliki uang yang akan disumbangkan.

Untuk memastikan dana sumbangan tersebut ada atau tidak ada, polisi kemudian melakukan penyelidikan koordinasi dengan Bank Mandiri Palembang yang sebelumnya disebut Heriyanti akan dicairkan lewat bank itu.

Hasilnya, dari penelusuran penyidik ke pihak Bank Mandiri Palembang, bilyet giro Rp 2 triliun yang hendak disalurkan oleh Heriyanti ternyata tak mencukupi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved