Maut di Kebun Sawit
Jenazah Sugiyono dan Cucunya Tiba di Ruma Duka
Jenazah Sugiyono yang pertama kali dimandikan. Pria berusia 52 tahun ini ditemukan tewas mengenaskan berdempetan dengan cucunya, Afsyia. Jasad istriny
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Jenazah Sugiyono dan Afsyia tiba di rumah di Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Jenazah kakek dan cucunya tersebut tiba pada pukul 16.34 wib.
Setibanya di rumah duka, warga yang sudah bersiap langsung menyambut jenazah korban dan langsung dimandikan.
Jenazah Sugiyono yang pertama kali dimandikan. Pria berusia 52 tahun ini ditemukan tewas mengenaskan berdempetan dengan cucunya, Afsyia. Jasad istrinya, Turyati ditemukan sehari sebelumnya dengan kondisi mengenaskan.
• Jenazah Turyati Sudah Dimakamkan, Lokasi Temuan Jasad Satu Keluarga Kurang Dari 100 Meter
Jenazah Turyati sudah dimakamkam terlebih dahulu pada Kamis pagi.
Vivi dengan Erik, dua anak korban tampak tegar menyaksikan jenazah ayahnya dimandikan dari teras rumah. Keduanya tampak saling menguatkan satu sama lainnya. Pelayat juga tampak mememuhi pekarangan dan rumah korban.
Kapolres Sintang, AKBP Ventie Bernard Musak juga tampak di rumah duka, didampingi Kasat Reskrim AKP Hoerrudin, Kapolsek Sungai Tebelian, Ipda J. Efendhy Kusuma.
Dikenal Baik dan Harmonis
Kabar Turyati ditemukan tewas mengenaskan di kebun sawit bagai disambar petir di siang bolong. Warga dan tetangga dekat korban semakin syok dengan ditemukanya Sugiyono dan Afsyia yang tidak lain suami dan cucu Turyati dengan kondisi yang sama mengenaskan.
"Bagai disambar petir. Kami syok. Sangat tragis, ini baru pertama kejadian di Solam Raya," kata Muharni Noni, tetangga sekaligus teman dekat korban, Kamis 5 Agustus 2021.
Noni, melihat langsung ke lokasi temuan jasad Turyati. Dia awalnya tak menyangka, jasad di depan matanya itu adalah Turyati.
"Dia kan tubuhnya kurus. Waktu ditemukan agak besar. Sama sekali tak menyangka," ungkapnya.
Noni tambah syok, saat jasad suami dan cucu Turyati juga ditemukan tewas dengan kondisi yang mengenaskan.
"Tadi setengah 7 ditemukan suami dan cucunya. Posisi sudah bengkak. Kepala berdempet," katanya.
Sosok keluarga Turyati dikenal baik, ramah dan mudah bergaul dengan warga sekitar. Setiap ada kegiatan, korban pergi bersama-sama.
• Pembunuhan Berantai di Sintang! Jasad Cucu dan Kakek Berdempet, Nenek Ditemukan Sehari Sebelumnya
"Kami kawan akrab. Orang baik, ramah, mudah bergaul. Setiap ada kegiatan entah hajatan atau apa selalu terlibat. Dua hari lalu saya letemu di TK, dia ngantar cucunya," kata Noni.
Sepanjang mengenal sosok Turyati, Noni melihat keluarganya sangat harmonis. Tak pernah Noni mendengar keluarga ini cekcok dalam rumah tangga.
"Cucunya baru usia 5 tahun. Anaknya ada dua. Mereka tinggal di rumah hanya bertiga, sama cucunya," jelasnya.
Menurut Noni, tidak ada uang berhamburan dalam rumah. Yang ada, ditemukan bercak darah di sepeda motor.
"Rumahnya bersih, ndak ada uang berhamburan. Dengan tetangga baik. Bercak darah, di dalam rumah ndak ada, kalau di atas motor ada," ungkap Noni.
Eli Nurjanah, juga bersaksi Turyati dan suaminya Sugiyono orang baik. Bahkan, Eli menyebut hubungannya sangat harmonis.
"Suaminya baik, ndak ada perterngkaran apa. Keluarganya harmonis. Jarang terdengar pertengakaran. Selama ini baik-baik saja," ujar Eli.
Baik Eli maupun Noni, keduanya berharap kasus ini segera terungkap.
"Harapannya mudah-mudahan pelaku cepat ditangkap dan diproses sesuai hukum," harapnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Sintang)