Yok Kite Jelajah Wadahi Hobi dan Lakukan Pendampingan Masyarakat Berbasis Pariwisata
Yok Kita Jelajah tidak sekadar membuat paket-paket perjalanan, namun juga dapat membantu membuat sebuah kawasan yang berpotensi, menjadi objek wisata.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Yok Kite Jelajah menjadi satu di antara penyedia jasa pariwisata di Kalimantan Barat, dengan Dewi Safitri sebagai Direkturnya. Dalam Bebincang Spesial "Solusi 13", yang merupakan rangkaian kegiatan HUT ke-13 Tribun Pontianak yang didukung PLN Kalimantan Barat, XL Axiata, EPSON, PT Well Harvest Winning (WHW), Bank Syariah Indonesia, dan PT Cita Mineral Investindo, Dewi menjelaskan jika Yok Kite Jelajah merupakan biro perjalanan wisata yang memang bergerak diaktivitas outdoor. Sehingga berkaitan dengan aktifitas alam, dan penadampingan masyarakat berbasis pariwisata.
Ini dilakukannya karena sudah terlanjur cinta mati dengan pariwisata dan juga latar belakang pendidikan yang berasal dari pariwisata, sehingga tak heran jika ia memiliki hobi traveling.
Yok Kite Jelajah ini menjadi wadah untuk teman-temannya yang memiliki hobi traveling, dan merupakan sarana setiap pergerakan yang sifatnya baik itu voluntary, serta membangun sumber daya masyarakat yang bersifat bisnis.
Yok Kita Jelajah tidak sekadar membuat paket-paket perjalanan, namun juga dapat membantu membuat sebuah kawasan yang berpotensi, menjadi objek wisata.
"Potensi wisata di Kalbar sangat besar, kami sering diskusi di masa sekarang dengan beberapa teman-teman operator. Menurut mereka, Kalbar itu punya potensi yang luar biasa. Oleh karena itu, branding wisata budaya dan alam itu menjadi pas sekali dengan Kalbar. Saya merasa bangga karena Kalbar masih punya hutan lebat, masih punya budaya yang merupakan keseharian masyarakatnya, seperti di Rumah Betang, perkampungan melayu kita yang masih terjaga istilahnya kearifan lokalnya terasa sekali," jelasnya dalam Bebincang Spesial Solusi 13, Rabu 4 Agustus 2021.
• Pendapatan Tiap Hari di Masa Pandemi, Berikut Aplikasi Penghasil Uang Paling Membayar Wajib Instal
Selain itu yang ia banggakan ialah pengelola wisata tersebut masih merupakan masyarakat lokal. Karena untuk wisata susur sungai, dan pengamatan satwa di daerah lain, ownernya mungkin sudah bukan orang lokal, melainkan investor luar. Inilah yang ia dan teman-temannya perjuangan, menjadikan masyarakat lokal sebagai pengusaha di destinasinya sendiri.
Ia tak ingin jika ada investor luar yang hanya menjadikan masyarakat lokal sebagai penonton bukan pemilik.
"Ini yang kita coba, mendorong teman-teman di lokal untuk dapat menjadi pengusahanya. Jadi membuka jaringan menumbuhkan minat untuk mereka menjadi operator lokal," imbuhnya.
Menurutnya, anggaran untuk sektor pariwisatanya kita masih kecil. Sehingga dengan bertambahnya anggaran, pengembangan priwisata Kalbar dapat secara keseluruhan. Ia melihat ada beberapa kawasan di Kabupaten wilayah perbatasan, yang menjadi skala prioritas pengembangan pariwisata Kalbar, dan ia berharap pengembangan ini akan berkelanjutan.
Berkelanjutan yang dimaksudnya ialah tidak sekadar menyiapkan A3 (Atraksi, Amenitas, Aksesibillitas), namun juga tingkat kesiapan masyarakat lokal, seperti packaging produk.
• Disporapar Kalbar Siap Lakukan Penataan Ulang GOR Pangsuma Pontianak
"Saya berharap pemerintah membuka sebuah jaringan pemasarannya juga. s
Sekarang di masa pandemi ada yang luar biasa, ini dilakukan oleh teman-teman di Dusun Meliau. Mereka posting kerajinan mereka, kerajinan rotan lewat Facebook dan akhirnya itu pembelinya dari Amerika . Dimasa pandemi ini mereka mendapatkan orderan 500 pcs keranjang anyaman bambu dari luar negeri. Saya melihat mungkin ada peranan pemerintah untuk mendukung mereka seperti kemudahan distribusi barang," jelas Dewi menceritakan keresahan yang dirasakannya untuk sektor pariwisata.
Menurutnya semua konsumen Yok Kita Jelajah selalu puas karena mendapatkan pengalaman yang luar biasa dan Yok Kita Jelajah memiliki kesiapan tim yang telah dibekali dengan kompetensi masing-masing. Mulai dari keahlian untuk guide berbahasa, instruktur-instruktur setiap aktifitas yang berkaitan dengan outdoor, baik untuk mendaki dan penyelaman dengan instruktur berlisensi.
• Dampak PPKM Darurat, Pelayanan Samsat Sambas Buka Setengah Hari
"Secara kompetensi keahlian kita sudah punya lisensinya masing-masing. Alhamdulillah selama ini kami membekali diri, dengan kemampuan kompetensi kita. Ada ahli kusus pemetaan, ahli gizi, terus untuk kesehatan kita ada, untuk water rescue kita ada. Nah makanya secara management, kita selalu haus akan ilmu untuk memberikan kompetensi bagi tim kita," jelasnya.
Bagi Tribuners yang ingin liburan dengan budget minim, tidak perlu cemas, karena Yok Kita Jelajah memberikan solusi dengan konsep voluntary tourism.
Caranya dengan mengajukan dan memiliki tematik, Yok Kite Jelajah akan mengambil hari yang memiliki moment potensial, misalnya hari memperingati konservasi sedunia dll.,
Dengan konsep tersebut, terdapat support dari luar atau kelembagaan tertentu yang mendukung kegiatan tersebut dan Yok Kite Jelajah dapat membawa Tribuners yang ingin beriwisata dengan temanya vouluntery tourism. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)Yok Kite Jelajah Wadahi Hobi dan Lakukan Pendampingan Masyarakat Berbasis Pariwisata