Sariamin Ismail, Profil dan Karya Sastrawan yang Ditampilkan Google Doodle Hari Ini
Namun karena sering sakit, namanya diganti menjadi Sari Amin, yang selanjutnya digabung menjadi satu.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Selanjutnya, pada tahun 1946 dia menjadi Ketua II Perwari Pakanbaru.
Tahun 1949 sampai tahun 1956 menjadi Ketua I Perwari.
Tahun 1956 diangkat menjadi Ketua Yayasan Ibu Pekanbaru yang mengetuai 14 organisasi.
Berikutnya, di tahun 1957 Selasih menjadi Ketua Seksi G Dewan Banteng untuk seluruh Riau.
Setelah tahun 1957 ini, Selasih kemudian menghentikan kegiatannya di organisasi karena merasa sudah terlalu tua untuk terus bergerak sangat aktif.
Meskipun demikian, Selasih tidak dapat lepas dari kehidupan berorganisasi.
Hal ini terbukti dengan terpilihnya Selasih meniadi Ketua PWRI (Persatuan Wirotomo Republik Indonesia).
Sariamin meninggal dunia di Pekanbaru 15 Desember 1995.
Karya satra yang ditulis Selasih di antaranya puisi, prosanya terdiri atas roman, legenda, cerita
anak-anak dan cerita pendek.
Selasih juga menulis artikel tentang sastra. Dirinya menulis novel.
Beberapa karya Sariamin adalah sebagai berikut:
Puisi
"Kebesaran Hari Raya" {Pandji Pustaka. No. 8-9. 1933. Th. 11)
"Kecewa" {Pandji Pustaka. No. 24. 1933. Th. 11)
"Lapar" {Pudjangga Bam. No. 1. 1933. Th. 1)
"Ucapan Terima Kasih" (Pujangga Bam. No. 1. 1933. Th. 1)