Sariamin Ismail, Profil dan Karya Sastrawan yang Ditampilkan Google Doodle Hari Ini

Namun karena sering sakit, namanya diganti menjadi Sari Amin, yang selanjutnya digabung menjadi satu.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Google
Sariamin Ismail, sosol yang muncul di google doodle. 

Setelah menjadi guru dia merasakan banyak hal yang perlu dibenahi dalam kehidupan wanita.

Melihat keadaan itu, Sariamin, yang pada waktu itu baru berumur 16 tahun, mulai menulis beberapa artikel yang berkaitan dengan dunia wanita.

Sariamin berpikir bahwa gadis Indonesia sebenarnya tidak harus selalu tinggal di rumah saja sehingga tidak memiliki pengetahuan apa pun.

Gadis Indonesia sudah waktunya bergerak untuk mencari pengetahuan dan bekal hidupnya
masing-masing.

Hal-hal semacam itu yang pertama kali dituliskan oleh Sariamin.

Tulisan Sariamin yang pertama berjudul "Betapa Pentingnya Anak Perempuan Bersekolah".

Karangan Sariamin ini dimuat dalam sebuah majalah tahun 1926.

Sariamin selalu memakai nama samaran dalam karangannya.

Penyebabnya adalah disebabkan Sariamin masih sangat muda pada waktu itu.

Selain itu, sebagai seorang guru, Selasih diawasi tindak-tanduknya.

Keadaan tersebut terjadi karena pada waktu itu kan intelektual yang ada di Sumatra sebagian besar adalah guru.

Oleh sebab itu pemerintah kolonial takut pada gerakan guru-guru tersebut sebab mereka mudah
sekali memengaruhi masyarakat

Di zaman Jepang Selasih tidak mengikuti satu organisasi pun yang ada di masa itu, seperti Hokanokai atau Fujin Kai.

Dia hanya bergerak bersama guru-guru dan muridnya untuk mengadakan pertunjukkan sandiwara dan tari.

Baru kemudian di tahun 1945, Selasih kembali aktif dalam organisasi, yaitu dengan menjadi ketua Persatuan Kaum Ibu Riau (PKIR) di Teluk Kuantan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved