Idul Adha
Rayakan Idul Adha di Tengah Pandemi, Khatib : Tahun ini Adalah Tahun-tahun Kesedihan
Di komplek Pondok Pesantren Muhammad Basyuni Imbran misalnya. Mereka hanya menerima jamaah untuk santri pondok pesantren dan masyarakat sekitar, itupu
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Masyarakat Kabupaten Sambas merayakan hari raya Idul Adha dengan penuh kesederhanaan. Banyak masjid yang sebelumnya tidak melaksanakan sholat Idul Adha atau Idul Fitri, kali ini dibuka demi meminimalisir penyebaran kasus Covid-19.
Hampir setiap masjid melaksanakan sholat Idul Adha, untuk masyarakat disekitar masjid.
Di komplek Pondok Pesantren Muhammad Basyuni Imbran misalnya. Mereka hanya menerima jamaah untuk santri pondok pesantren dan masyarakat sekitar, itupun dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
• Bupati Sambas Satono Serahkan Satu Ekor Sapi Qurban di Rutan Sambas
Pada kesempatan itu, yang bertindak sebagai Imam dan Khatib adalah Rizki Imaduddin. Dalam khutbahnya dia mengatakan pada tahun ini perayaan hari raya Idul Adha lebih berat daripada tahun-tahun sebelumnya.
"Marilah selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah sebab ketakwaan inilah modal keselamatan kita baik di dunia maupun akhirat," ujarnya, Selasa 20 Juli 2021.
"Pada hari ini kita di pertemukan kembali dengan salah satu hari yang paling agung, yaitu hati raya idul adha. Berbeda dengan Idul Adha pada tahun-tahun sebelumnya. Dua tahun belakangan ini kita merayakan idul adha dalam suasana yang jauh berbeda suasana yang penuh dengan ujian dan kesediaan," ungkapnya.
Kata Riski, ditengah Pandemi Covid-19 banyak perjalanan spiritual seperti haji ditiadakan dan hanya bisa dilakukan oleh masyarakat Makkah dan warga negara asing yang bermukim di Makkah saja.
"Dua tahun ini kita tidak dapat menyampaikan saudara-saudara kita berangkat menunaikan ibadah haji yang biasanya diikuti oleh jutaan kaum muslimin dan muslimat di seluruh penjuru dunia," tuturnya.
"Tahun ini dibatasi, dan hanya di ikuti oleh seribu orang dari warga negara saudi atau warga negara non saudi yang telah lama bermukim di negara saudi," tuturnya.
• PPKM Mikro, Bupati Sambas Minta Masyarakat Patuhi Prokes
Karenanya, dia mengajak masyarakat mendoakan saudara-saudara seiman mendoakan kepada kaum muslimin lainnya yang sudah wafat karena Pandemi Covid-19.
Karenanya kata dia wajarlah jika tahun ini disebut sebagai Aamul Huzni atau tahun-tahun kesedihan bagi umat manusia di seluruh dunia.
"Dua tahun belakangan ini kita juga menyaksikan banyak dari saudara-saudara kita dan para kerabat kita yang telah wafat mendahului kita. Baik itu di karenakan penyakit Covid-19 ataupun yang lainnya," katanya.
"Dan masih banyak saudara kita yang merasakan kesulitan ekonomi, terjadinya gelombang PHK dimana-mana serta penurunan nilai tukar mata uang dan lain sebagainya. Wajarlah kiranya jika ada yang menjuluki tahun - tahun ini sebagai 'Aamul Huzni atau Tahun Kesedihan," tutupnya. (*)
(Update Informasi Seputar Kabupaten Mempawah)