XL Axiata & BROL Perkaya Fitur Aplikasi Laut Nusantara, Kini Bisa Deteksi Keberadaan Ikan Tuna
fitur baru pendeteksi ikan-ikan bernilai ekonomi tinggi merupakan terobosan dalam upaya meningkatkan pendapatan para nelayan
Sampai tingkat konsumen, harga jual bisa mencapai hingga 3 kali lipatnya. Sementara itu di pasar internasional, seekor tuna Bluefin harganya pernah menembus rekor dunia dengan harga Rp 25 miliar dengan bobot 276 kg.
• XL SATU Fiber, Inovasi XL Axiata Gabungkan Internet Rumah dan Seluler
Sebelumnya, aplikasi Laut Nusantara telah memiliki fitur pendeteksi ikan bernilai ekonomi tinggi lainnya yaitu Lemuru Bali, Tuna Mata Besar, dan Cakalang.
Ikan Tuna dan Ikan Cakalang punya nilai permintaan yang tinggi di Indonesia dan pasar Internasional. Pada tahun 2017, Indonesia memasok lebih dari 16% produksi Tuna, Tongkol dan Cakalang dunia.
Dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan, selama triwulan I 2021 komoditas Tuna, Tongkol, dan Cakalang (CTC) menempati primadona kedua untuk ekspor dengan nilai 228,55 juta dollar AS atau 13,08 dari total nilai ekspor sektor perikanan.
• Telah Vaksin 28 Ribu Lansia, XL Axiata Perpanjang Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit
Hal ini menjadikan Tuna, Tongkol, dan Cakalang menjadi prioritas KKP. Sementara itu, Lemuru merupakan ikan khas/spesifik di selat Bali.
Sejauh ini sudah ada 55 ribu pengguna aktif aplikasi Laut Nusantara. Mayoritas pengguna merupakan masyarakat nelayan yang tersebar di seluruh Indonesia melalui sosialisasi yang diselenggarakan bersama Balai Riset dan Observasi Laut maupun instansi lainnya seperti BAKAMLA dan Pemerintah Daerah.
• 14 Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Kalbar, Tim SAR Gabungan Masih Cari 47 Orang
Hingga saat ini ada lebih dari 5.000 nelayan yang telah menerima sosialisasi langsung.
Mereka kemudian menginformasikan penggunaan aplikasi ini kepada para sejawatnya. Hingga tahun 2020 lalu, XL Axiata dan BROL telah menjalin Kerjasama dengan sekitar 29 wilayah kabupaten/kota di berbagai provinsi untuk implementasi aplikasi Laut Nusantara.