Khazanah Islam
Apa Bacaan Sujud Tilawah yang Dilakukan saat Mendengar Ayat Sajdah?
Dalam Shalat berjamaah, ketika imam melakukan Sujud Tilawah, maka makmum wajib mengikutinya.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sujud Tilawah adalah sujud yang dilakukan ketika membaca atau mendengar ayat-ayat tertentu dari al-Qur'an yang disebut ayat sajdah.
Hukum melaksanakan Sujud Tilawah adalah sunnah, artinya sangat dianjurkan.
Sujud Tilawah boleh dilakukan dalam shalat maupun di luar Shalat.
Dalam Shalat berjamaah, ketika imam melakukan Sujud Tilawah, maka makmum wajib mengikutinya.
Apabila imam tidak sujud, maka makmum tidak boleh sujud sendirian.
Dalil tentang Sujud Tilawah terdapat dalam hadits Rasulullah SAW dari Ubaidillah.
• Syarat Wajib dan Syarat Sah Shalat, Apa Persamaan dan Perbedaan antara Keduanya?
Dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi SAW pernah membaca al-Qur'an yang di dalamnya terdapat ayat
sajadah.
Kemudian ketika itu beliau bersujud, kami pun ikut bersujud bersamanya sampai-sampai di antara kami tidak mendapati tempat karena posisi dahinya.” (HR. Al- Bukhari dan Muslim).
Ada juga hadis riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Ketika anak adam membaca ayat sajdah kemudian ia bersujud maka setan menyendiri dan menangis.
Ia berkata, “Celaka, anak Adam diperintah untuk bersujud dan ia pun bersujud maka baginya surga. Dan aku telah diperintah untuk bersujud namun aku menolak maka bagiku neraka.” (H.R Muslim).
• Rukun Shalat dan Perbedaan Pelaksanaan Rukun Sholat Antara Laki-Laki dan Perempuan
Ayat-ayat Sajdah
Sujud Tilawah dilaksanakan ketika mendengar atau membaca ayat-ayat sajdah.
Dalam al-Qur'an terdapat 15 ayat sajdah, yaitu:
1. Surat al-A‟raaf (7) ayat 206
2. Surat ar-Ra‟du (13) ayat 15
3. Surat an-Nahl (16) ayat 49-50
4. Surat al-Israa‟ (17) ayat 109
5. Surat Maryam (19) ayat 58
6. Surat al-Hajj (22) ayat 18
7. Surat al-Hajj (22) ayat 77
8. Surat al-Furqaan (25) ayat 60
9. Surat an-Naml (27) ayat 25-26
10. Surat as-Sajadah (32) ayat 15
11. Surat Shaad (38) ayat 24
12. Surat Fushshilat (41) ayat 37-38
13. Surat an-Najm (53) ayat 62
14. Surat al-Insyiqaaq (84) ayat 21
15. Surat al-‟Alaq (96) ayat 19
• Syarat Menjadi Imam dan Makmum dalam Shalat Berjamaah dan Tata Cara Shalat Berjamaah
Syarat Sujud Tilawah
Syarat yang harus dipenuhi sebelum melaksasnakan sujud tilawah adalah sebagai berikut:
1) Suci dari hadas dan najis, baik badan, pakaian maupun tempat sujud
2) Menutup aurat
3) Menghadap kiblat
4) Setelah mendengar atau membaca ayat sajdah
Rukun Sujud Tilawah
Sedangkan rukun sujud tilawah yang harus dilaksanakan ketika sujud syukur antara lain:
1) Niat melakukan sujud tilawah
2) Takbiratul lhram
3) Sujud sekali diawali dengan bacaan takbir
4) Duduk sesudah sujud (tanpa membaca tasyahud)
5) Salam
6) Tertib
Tata Cara Sujud Tilawah
Cara melaksanakan sujud syukur ada dua macam, yaitu:
Di dalam Shalat
- Apabila shalat sendirian, caranya: begitu mendengar atau membaca ayat sajdah dalam shalat langsung takbir untuk bersujud sekali (tanpa mengangkat kedua tangan), kemudian kembali berdiri meneruskan bacaan ayat tersebut dan meneruskan shalat.
- Apabila dalam shalat berjamaah makmum wajib mengikuti imam, jika imam membaca ayat sajdah kemudian melakukan sujud tilawah, maka makmum wajib ikut sujud. Tetapi apabila imam tidak sujud, maka makmum pun tidak boleh sujud sendirian.
Di luar Shalat
Begitu selesai membaca atau mendengar ayat sajdah, maka langsung menghadap kiblat dan niat melakukan sujud tilawah. Bertakbir (seperti takbiratul ihram) kemudian langsung sujud dan membaca doa sujud, setelah itu bertakbir untuk duduk kemudian salam.
Tahukah kamu apa yang dibaca ketika sujud tilawah?
Bacaan yang bisa kamu baca sama dengan ketika sujud syukur yaitu:
سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ
"Sajada wajhiya lil ladzi khalaqahu wa shawwarahu wa syaqqa sam’ahu wa basharahu bi haulihi wa quwwatihi."
Artinya: Wajahku bersujud kepada Allah Zat yang menciptakannya, yang membukakan pendengarannya dengan daya dan kekuatan-Nya. Maha Mulia Allah sebaik-baik Zat Yang Maha Mencipta.”
Buku Fiqh Kelas VIII MTs