Kalbar Berlakukan PPKM Darurat, Epidemiolog : Efektifitasnya Tergantung pada Kepatuhan Masyarakat

Ahli Epidemiologi sekaligus ketua tim kajian ilmiah Covid-19 Poltekkes Kemenkes Pontianak dan Ketua Muhmamadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Kalima

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ Muhammad Rokib
Ketua tim kajian Covid-19 sekaligus ahli epidemologi Poltekkes Kemenkes Pontianak, Dr. Malik Saepudin, SKM.,M.Kes. 

Meskipun menggunakan AC, tetapi pintu dan jendala tetap terbuka atau tetap menggunakan kipas angin, hal ini akan mengurangi jumlah partikel virus corona, baik dari dalam bentuk droplet maupun aerosol, yang melayang-layang di udara ruangan Rumah Sakit sehingga virus akan mati/tidak eksis tehirup hidung atau mulut, baik petugas mapun pasien.  

Hal tersebut secara epidemiologis telah dilakukan penelitian oleh salah satu dosen Poltekkes M. adip (2020) bahwa, jumlah jasad renik pada ruang ber AC tetutup lebih besar dari ruang ber AC yang tetap terbuka dan menggunkan kipas angin. 

Jamin Ketersedian Stok Vitamin di Pontianak, Edi Kamtono Akan Sidak Stok Obat di Sejumlah Tempat

Pada penetapan PPKM ini juga sekaligus momen yang tepat untuk mengurangi kejadian pada klaster keluarga.

Dari fenomena penularan terjadi di lingkungan keluarga, terlihat jelas dimulai dari kepala Keluarga yaitu para suami yang terpapar terlebih dahulu, berlanjut secara cepat menular ke seluruh anggota keluarganya sangat masif atau meluas terjadinya penularan di klaster keluarga di wilayah perkotaan.

Tipe perumahan yang sempit dan kumuh, serta sirkulasi udara yang buruk mempercepat proses penularan, maka selayaknya bagi para lelaki untuk lebih ketat dalam prokes, terutama penggunaan masker yang baik atau standar dan benar disetiap aktifitas keluar rumah mencari nafkah. 

Tindakan aparat lebih ditingkatkan dengan sasaran utama para lelaki dan wanita yang bekerja di luar rumah. 

Selanjutnya para suami atau kepala keluraga juga harus jujur memeriksakan diri dan anggota keluarganya jika terpapar atau memiliki gejala covid-19, serta melaporkan ke Puskemas terdekat untuk mendapatkan penanganan yang baik dan tidak menjadi sumber penular "silen" tersembunyi dan membahayakan lingkungannya.

Seprti halnya di rumah sakit agar juga diusahakan rumah juga memiliki tekanan udara negatif yakni ventilasi (jendela dan pintu) yang memenuhi syarat, sehingga sinar matahari dan udara dari luar bisa masuk, terjadi sirkulasi udara yang baik, memabwa partikel corana baik dalam droplet dan aerosol cepat keluar dari rumah dan virus corona segara mati atau tidak eksis dan tidak sampai terhirup mulut atau hidung.

Banyak Diburu Pembeli, Pemilik Apotek di Pontianak Sebut Permintaan Vitamin Meningkat 5 Kali Lipat

Pada saat penerapan PPKM Darurat ini saat yang tepat untuk memperbaiki sistem pengawasan di Rumah, Kantor, tempat ibadah dan dimana saja tempat berkumpulnya manusia, karena pada saat pandemi ini diyakini partikel virus corona, baik dalam bentuk droplet dan aerosol sangat bertebaran di tempat-tempat tersebut.

Semoga upaya yang dilakukan secara serentak, semua pihak mendukung upaya yang dilakukan dengan baik, serta menyeluruh.

Artinya tidak hanya pada perubahan perilaku manusianya, tetapi perbaikan lingkungannya menjadi hal yang penting, semoga upaya tersebut dapat menghambat laju penularan Covid-19. Sehingga bisa menurunkan angka kematian di Kota Pontianak, Singkawang dan seluruh wilayah Kalbar. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved