Pola Hidup Sehat

BUAH untuk Penderita Covid Agar Cepat Sembuh, Mampu Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

Selain itu, agar cepat sembuh mereka harus meningkatkan daya tahan tubuh. Bisa dilakukan dengan mengonsumsi buah-buahan ini....

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ COVID-19/ YOUTUBE
BUAH untuk Penderita Covid Agar Cepat Sembuh. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Anda terinfeksi Covid-19 dan harus melakukan isolasi mandiri di rumah?

Selain itu, agar cepat sembuh mereka harus meningkatkan daya tahan tubuh.

Bisa dilakukan dengan mengonsumsi buah-buahan seperti dilansir dari Healthline.

1. Jeruk

Berbagai jenis jeruk seperti, jeruk manis, lemon, jeruk nipis dan sebagainya merupakan sumber vitamin C.

Buah ini memiliki sumber vitamin C yang sangat baik, nutrisi yang memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Vitamin C memiliki efek meningkatkan kekebalan yang dapat membantu tubuh melawan penyakit, seperti flu atau infeksi virus.

Buah Penurun Kolesterol Paling Ampuh, Waspadai Tanda Kolestrol Tinggi!

(UPDATE berita tentang kesehatan DISINI)

Sebuah studi menemukan bahwa vitamin C membantu mencegah pneumonia, salah satu gejala yang diderita pasien Covid-19.

2. Jambu Biji

Jambu biji kaya akan vitamin C yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan yang kuat memberikan perlindungan alami terhadap infeksi dan penyakit.

Kadar vitamin C yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi dan penyakit.

3. Pepaya

Buah pepaya yang terkenal kaya akan antioksidan juga dapat mengurangi peradangan dan melawan penyakit bisa menjadi pilihan.

BUAH-buahan Ini Obat Jitu Sembuhkan Batuk Pilek dan Flu

Pepaya mengandung vitamin C yang dibutuhkan tubuh untuk sistem kekebalan.

Pepaya juga memiliki enzim pencernaan yang disebut papain yang memiliki efek anti-inflamasi. Selain itu harga buah ini terjangkau murah.

Pepaya memiliki jumlah kalium, vitamin B, dan folat cukup yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.

Pepaya juga memiliki efek antioksidan kuat yang dapat mengurangi stres oksidatif dan menurunkan risiko beberapa penyakit.

4. Kiwi

Kiwi memiliki banyak nutrisi penting, termasuk di antaranya folat, kalium, vitamin K, dan vitamin C.

Buah ini bisa meningkatkan sel darah putih untuk melawan infeksi. Nutrisi lainnya pun dapat menjaga seluruh organ tubuh akan tetap berfungsi dengan baik.

Pepaya dan Buah-buahan Ini Pelancar Haid, Obat Alami Bikin Haid Jadi Teratur

5. Mangga

Mangga mengandung vitamin A yang sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat karena membantu melawan infeksi.

Satu cangkir mangga menyediakan sekitar seperempat dari target harian untuk vitamin A.

Isolasi mandiri biasanya diberlakukan bagi pasien yang terinfeksi Covid-19, tetapi tidak bergejala sama sekali atau hanya bergejala ringan seperti batuk, pilek dan sakit tenggorokan.

Lalu, jika pasien Covid-19 melakukan isolasi mandiri sendiri di rumah, kapan isolasi mandiri bisa dinyatakan selesai?

Dilansir dari kontan, Kementerian Kesehatan menyebut ada tiga kriteria yang bisa menentukan berakhirnya isolasi mandiri, termasuk ketegasan dokter.

Berikut penjelasan rincinya.

1. Kriteria PCR

Dalam ketentuan, isolasi mandiri dianggap selesai melalui kriteria tes swab PCR.

BUAH yang Bagus untuk Asam Lambung, Solusi Meredakan Asam Lambung Tanpa Minum Obat

Bagi Anda atau keluarga Anda yang positif terinfeksi Covid-19 dan selama melakukan isolasi mandiri tidak mengalami gejala apapun atau bergejala ringan-sedang, maka tidak perlu lagi melakukan pemeriksaan tes PCR ulang di akhir masa isolasi mandiri.

Namun, bagi pasien yang merasakan gejala berat akibat infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, maka prosedurnya berbeda.

Setelah menjalani isolasi mandiri selama minimal 10 hari dan 3 hari tanpa gejala, untuk dapat dianggap selesai, maka harus melakukan tes swab PCR kembali, dan baru dinyatakan selesai jika mendapatkan 1 kali hasil PCR negatif.

Namun, jika masa periode isoman berakhir dan hasil tes swab PCR masih positif, artinya pasien harus melanjutkan isolasi mandiri sampai dijadwalkan tes swab PCR kembali oleh dokter hingga hasilnya negatif.

2. Kriteria gejala dan waktu

Kriteria selanjutnya yang menentukan berakhirnya isolasi mandiri adalah gejala dan waktu.

Bagi Anda atau keluarga Anda yang positif Covid-19 dan selama melakukan isolasi mandiri tidak mengalami gejala apapun (Orang Tanpa Gejala/OTG), maka waktu isolasi mandiri minimal adalah 10 hari pertama dengan hasil positif Covid-19.

Sedangkan, untuk pasien Covid-19 yang memiliki gejala bersifat ringan, maka waktu isolasi mandiri minimal 10 hari ditambah 3 hari tanpa gejala, terhitung sejak gejala pertama kali muncul.

3. Perlu ketegasan dokter

Meski dua kriteria sebelumnya bisa menentukan kapan Anda atau keluarga yang positif Covid-19 mengakhiri isolasi mandiri, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan, bahwa Anda tidak boleh memutuskan dan mengakhiri sendiri, waktu isolasi mandiri Anda.

"Jangan memutuskan selesai isolasi mandiri tanpa persetujuan dokter atau fasilitas kesehatan terdekat," tegasnya.

INILAH 6 Hal Penting Harus Dilakukan Saat Isolasi Mandiri

Umumnya, isolasi mandiri biasanya diberlakukan bagi pasien yang terinfeksi yang tidak bergejala sama sekali atau hanya bergejala ringan seperti batuk, pilek dan sakit tenggorokan.

Dilansir dari kompas.com, berikut enam hal yang harus dilakukan selama masa isolasi mandiri, agar pasien terinfeksi Covid-19 cepat sehat kembali.

1. Pakai masker

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Bekasi Utara, dr M Irfan SpPD mengatakan, pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah harus selalu menggunakan masker.

"Ini penting ya, karena kalau kita lepas masker, kita juga bisa menularkan ke orang lain. Termasuk dengan keluarga sendiri," kata Irfan kepada Kompas.com.

Irfan juga menegaskan, bahwa anggota keluarga yang serumah dengan pasien Covid-19 juga harus menggunakan masker saat berada di dekat pasien tersebut.

Selain itu, masker juga berguna melindungi pasien Covid-19 menjelang brakhirnya masa isolasi, untuk mencegah penularan jika ternyata ada anggota keluarga lain yang tanpa gejala.

2. Jaga jarak dan selalu cuci tangan

Kendati sudah terinfeksi Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di kamar sendiri, pasien Covid-19 juga masih tetap harus menjaga jarak dan selalu cuci tangan.

Anggota keluarga lain juga harus menjaga jarak 1.5 centimeter hingga 2 centimeter dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap kali merawat pasien, seperti mengantar makanan atau kebutuhan pasien lainnya.

"Kalau bisa tidur terpisah dengan anggota keluarga yang lain, kalau memungkinkan. Kalau tidak memungkinkan, cari kamar yang paling tidak bisa berjarak sejauh 2 meter," ujarnya.

3. Berjemur 15 menit

Irfan mengingatkan untuk berjemur kira-kira 10-15 menit pada jam 9 pagi atau di atas jam 3 sore.

Pasalnya, berjemur akan membantu memenuhi kebutuhan vitamin D pasien Covid-19.

Seperti dikutip dari Live Science, satu studi yang telah diterbitkan 3 September di JAMA Network Open, menemukan bahwa risiko infeksi Covid-19 pada orang dengan kekurangan vitamin D hampir dua kali lebih tinggi daripada orang dengan tingkat vitamin D yang cukup.

Sementara itu, studi lain, yang diterbitkan pada 27 Oktober di The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, menemukan bahwa pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit memiliki kadar vitamin D yang rendah dibandingkan dengan kelompok pasien yang tidak terinfeksi Covid-19.

4. Buka ventilasi kamar

Umumnya, selama isolasi mandiri, 90 persen kegiatan yang dilakukan pasien Covid-19 adalah di dalam ruangan kamar.

Oleh sebab itu, penting untuk selalu membuka ventilasi udara di dalam kamar Anda.

"Ventilasi di kamar sebaiknya sesekali dibuka untuk adanya pertukaran udara yang baik," jelasnya.

5. Konsumsi gizi seimbang

Seperti diketahui, sangat penting mengonsumsi makanan bergizi seimbang dalam kondisi apapun.

Terlebih lagi bagi Anda yang sedang dalam kondisi tidak sehat dan terinfeksi Covid-19.

Makanan kaya serat, seperti sayuran dan buah-buahan adalah menu wajib yang harus ada di menu makanan sehari-hari Anda selama melakukanisolasi mandiri.

Selain itu, jangan lupa juga untuk mengonsumsi vitamin atau suplemen dan juga obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter penanggungjawab Anda.

6. Berpikiran positif

Selain melakukan berbagai aktivitas fisik, pasien Covid-19 juga harus berupaya berpikiran positif, agar upaya kesembuhan Anda bisa optimal.

"Yang paling penting adalah selalu berpikiran positif untuk sembuh, jangan e, selain itu juga berdoa dan selalu beribadah," tegasnya.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved