Lestarikan Penyu, Satono dan Wamen ATR/BPN Lepas Tukik di Pantai Selimpai

Selain untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam, kawasan yang masuk wilayah konservasi penyu itu juga akan dijadikan wisata bahari. Serta guna

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Bupati Sambas Satono saat memberikan penjelasan soal keberadaan penyu kepada Wamen ATR/BPN Surya Tjandra di Pantai Selimpai, Paloh 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas Satono bersama Wakil Menteri (Wamen) Agraria dan Tata Ruang (ATR) Badan Pertanahan Nasional (BPN), Surya Tjandra beberapa waktu lalu melepas puluhan tukik atau anak penyu di kawasan Pantai Selimpai, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Selain untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam, kawasan yang masuk wilayah konservasi penyu itu juga akan dijadikan wisata bahari. Serta guna menjaga ekosistem dan melestarikan fauna di pesisir pantai Selimpai Paloh,

Menurut Satono, pelepasan tukik ini merupakan upaya pemerintah Kabupaten Sambas untuk ikut melestarikan kekayaan alam bahari Kabupaten Sambas.

Diskes Kabupaten Sambas Sampaikan 627 Pasien Covid-19 Sudah Sembuh

"Kita ketahui kini penyu mulai punah. Sehingga, kita ikut melestarikan fauna di sepanjang pesisir pantai ini," ujarnya, Jumat 2 Juli 2021.

Karenanya, Satono meminta kepada semua pihak untuk ikut bersama-sama menjaga dan melestarikan flora dan fauna.

"Jadi harus bersama-sama menjaga kekayaan laut. Oleh sebab itu menjaga dan melestarikan kekayaan laut disepanjang pesisir pantai Selimpai Paloh bukan hanya tugas pemerintah saja. Tapi, masyarakat pun punya andil besar," jelasnya.

Kata dia, wilayah konservasi penyu ini menjadi salah satu perhatian Bupati dan Wakil Bupati Sambas sekarang, dimana mereka akan terus berkomitmen untuk melestarikan, menjaga dan dijaga keberlangsungannya untuk keseimbangan alam.

"Kelestarian alam ini bukan hanya kita yang menikmati, tapi juga anak cucu kita ke depan. Lingkungan dan alam ini harus kita jaga. Apalagi lingkungan yang masuk wilayah konservasi," katanya.

"Karenanya, ini harus betul-betul kita rawat dan kita jaga, jangan sampai anak cucu kita sudah tidak bisa lagi melihat keindahan penyu di Kabupaten Sambas," tutup Satono. (*)

(Update Informasi Seputar Kabupaten Sambas)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved