Bupati Sintang Dijuluki Bapak Warung Kopi, Jarot Sebut Kopi Tak Pernah Bedakan Siapa Penikmatnya
Bagi Jarot, warung kopi bukan sekadar tempat melepas penat setelah beraktivitas seharian, tapi juga wadah silaturrahmi dan juga sambil mengerjakan ber
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Bupati Sintang, Jarot Winarno berbincang dengan warga saat singgah di warung kopi. Setiap kali kunjungan ke daerah, Jarot selalu menyempatkan singgah untuk ngopi dan berbincang dengan masyarakat.
Oleh sebab itu, bagi Jarot warung kopi sebagai salah satu UMKM dan sektor informal ini harus dijaga eksistensinya, terlebih di masa pandemi covid-19 ini.
"Karena sejak adanya corona omset warung kopi pasti jatuh. Saya di sintang tidak pernah membatasi warung kopi buka sampai jam berapa, paling bulan puasa sampai jam 10 malam, sisanya silakan buka terus," ujarnya.
"Karena kalau kita tutup, jangan-jangan kita mati tidak karena corona, tapi mati karena kelaparan, karena banyak yang cari jalan rejeki dari usaha seperti itu," tukasnya. (*)