Hut Bhayangkara ke-75, MABM Kalbar Apresiasi Capaian dan Titip Pesan untuk Polri dan Polda Kalbar
Meskipun demikian, ia berharap di masa-masa yang sulit terutama ditengah pandemi covid 19, usaha untuk terus menjadikan Polri disenangi dan diapresias
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar, Prof Chairil Effendy mengapresiasi capaian Polri dan Polda Kalbar diusia ke-75 yang akan genap pada 1 Juli 2021.
Ia pun menitipkan pesan agar kemudian Polri dan Polda di Kalbar dapat terus menjadi pengayom masyarakat.
"Saya mengucapkan hari Bhayangkara ke-75 untuk Polri, tentu saya mengucapkan selamat atas pencapaian-pencapaian dari visi misi yang telah digariskan, baik oleh Kapolri maupun oleh Kapolda Kalbar beserta seluruh jajaran ke bawah,
Berkaitan dengan itu saya mengucapkan apresiasi yang tinggi atas pencapaian, yang menunjukan komitmen dari Kepolisian terhadap pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara khususnya masyarakat yang ada di Kalbar," ujarnya, Rabu 30 Juni 2021.
Meskipun demikian, ia berharap di masa-masa yang sulit terutama ditengah pandemi covid 19, usaha untuk terus menjadikan Polri disenangi dan diapresiasi masyarakat maka harus semakin tegas, profesional untuk menegakan aturan yang seharusnya ditegakkan.
• HUT ke 75 Bhayangkara, Polres Kapuas Hulu Selalu Berikan Pelayanan Terbaik pada Masyarakat
Berkaitan dengan itu, kata dia, tidak bisa tidak Polri harus bekerja dengan seluruh elemen masyarakat.
Penegakan hukum juga tidak semata-mata berdasarkan aturan yang tertulis, melainkan juga harus mempertimbangkan kearifan lokal yang hidup ditengah masyarakat khususnya masyarakat Kalbar.
"Penegakan hukum ditengah masyarakat pada masa pandemi harus persuasif, jadi tidak ada seorang pun yang mau hidup ditengah pandemi ini, tapi tidak semua hal bisa diselesaikan secara hukum, dalam arti hukum yang kaku, tidak mengandalkan nilai-nilai,
hal ini karena masyarakat kita plural, latar belakang pendidikan dan pemahamannya berbeda-beda maka Kepolisian sebagai garda terdepan menegakan harmonisasi ditengah masyarakat harus menjalankan tugasnya dengan searif-arifnya. Oleh karena itu polisi harus sabar, arif, persuasif yang edukatif supaya masyarakat lebih berempati kepada Kepolisian," tutupnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)