Disdik Kayong Utara Sebut Validitas Data Sekolah Jadi Penentu Program Indonesia Pintar Tepat Sasaran
Kepala Dinas Pendidikan Kayong Utara, Ismail melalui Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan Kayong Utara, Adi Sugiarto mengungk
Penulis: Zulfikri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Beberapa kendala dalam mengsinkronisasi data pada Program Indonesia Pintar (PIP) di wilayah Kabupaten Kayong Utara, Rabu 30 Juni 2021.
Kepala Dinas Pendidikan Kayong Utara, Ismail melalui Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan Kayong Utara, Adi Sugiarto mengungkapkan, adanya beberapa kendala yang dihadapi pada Program Indonesia Pintar.
"Susahnya, PIP ini memiliki dua sumber data, satu dari Dapodik (Data Pokok Peserta Didik) kedua data dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), yang masih kurang singkron," ujar Adi.
• Jumlah Kuota Bantuan PIP di Kayong Utara Alami Penurunan
Hal ini lantaran, pihaknya masih mendapati ketika melakukan verifikasi data program PIP in8 terkadang ada beberapa kendala yakni data tidak sesuai dengan hasil.
"kewenangan kita memverifikasi, yang jadi masalah pas kita sudah memverifikasi data yang keluar hasilnya beda dengan data yang ada di DTKS tadi," terang Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan Kayong Utara ini.
Ia mengungkapkan, kesesuaian data Program Indonesia Pintar (PIP) perlu dan menjadi tolak ukur pencarian dana, dengan begitu para penerima dapat menerima program ini sesuai dan tepat.
"Menjadi kendala juga operator yang input data, kemudian kedua yaitu sekolah. Biasanya, mengajukan semua siswanya untuk mendapatkan Bantuan padahal ada ketetapan kouta dan syarat-syarat yang telah menjadi ketentuan," tambahnya.
"Tapi kalau gitu yang jadi repot dikami, karena datanya jadi tak benar bahkan ada anak yang mampupun bisa dapat bantuan dari PIP ," tukas Adi.
(Update Informasi Seputar Kabupaten Kayong Utara)