PLN Lakukan Pekerjaan Berisiko Tinggi untuk Hadirkan Listrik Bagi Pelanggan
pekerjaan stringing semakin menantang meskipun dikerjakan dengan para pekerja yang memiliki keahlian khusus, yaitu melakukan pekerjaan pada ketinggian
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Perjuangan melistriki negeri merupakan pekerjaan yang memiliki risiko yang tinggi, seperti saat melakukan penarikan kabel atau disebut juga dengan stringing.
Proses ini juga menandakan bahwa proyek transmisi telah memasuki fase akhir proses pembangunan.
• Pemprov Kalbar Terbitkan Penetapan Lokasi Pembangunan SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara
Ruly Chaerul, Senior Manager Operasi Konstruksi PLN UIP Kalimantan Bagian Barat menyebutkan, saat ini pembangunan proyek transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) Sekadau-Sintang yang memiliki 188 tower tengah memasuki proses penarikan kabel.
• PLN-Pemprov Kalbar Gelar Konsultasi Publik Bangun SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara
“Dengan kontur dan kondisi lapangan yang tidak mudah, pekerjaan stringing semakin menantang meskipun dikerjakan dengan para pekerja yang memiliki keahlian khusus, yaitu melakukan pekerjaan pada ketinggian. Para pekerja di lapangan harus menaiki setiap tower yang rata-rata memiliki tinggi 35 meter dari permukaan tanah untuk memulai proses penarikan kabel. Selanjutnya kabel ditarik menggunakan mesin untuk menarik kabel tersebut,” ujar Ruly.
• PLN UIP Kalbagbar Tuntaskan Pembangunan SUTT Sepanjang 287 kms
Ruly menambahkan setelah selesai penarikan kabel, pekerjaan mengencangkan baut dan pengecekan lainnya harus dilakukan secara manual. Satu per satu tower harus kembali dinaiki.
"Hal ini memang bukan pekerjaan yang mudah, namun kenyamanan dalam melaksanaan ibadah, anak-anak yang belajar dengan nyaman dan tenang, kemajuan perekonomian dan teknologi, serta hal-hal positif lainnya yang muncul karena adanya listrik menjadikan perjuangan ini sepadan dilakukan,” ungkapnya.
• Cara Dapat Keringanan Biaya Penyambungan Tambah Daya PLN ! Promo PLN Rp 202.100 Hingga 30 Juni 2021
Ditargetkan, jalur yang membentang di 11 desa, 2 kecamatan, dan 2 kabupaten ini dapat selesai dibangun pada akhir September tahun ini.
Pembangunan transmisi Sekadau-Sintang menjadi bagian dari upaya interkoneksi sistem isolated Sintang ke sistem kelistrikan Khatulistiwa yang saat ini telah berhasil menyalurkan listrik hingga Sanggau melalui SUTT 150 kV Tayan-Sanggau yang lebih dulu beroperasi di tahun 2020.
• Sandiaga Uno Apresiasi Program Co-Firing PLN, Manfaatkan Pelet Jadi Bahan Bakar PLTU
“Kami berharap dukungan dan doa dari masyarakat dan pemerintah daerah dapat terus kami terima agar pembangunan proyek ini berjalan lancar dan jalur transmisi sepanjang 130,97 kilo meter sirkit (kms) ini dapat selesai sesuai target untuk segera memberikan manfaat bagi masyarakat luas, khususnya di daerah Sintang dan Sekadau,” pungkas Ruly.
