Khazanah Islam
KHUTBAH Jumat Hari Ini Full Khutbah Pertama dan Khutbah Kedua Arab Latin
Pada Hari Jumat umat Islam juga diwajibakan melaksanakan sholat Jumat di masjid 2 rakaat.
Amanah menjadi syarat utama kepemimpinan dalam Islam. Seseorang yang ditunjuk sebagai pemimpin tidak cukup dilihat dari segi kekuatan fisik atau kecerdasan akalnya semata. Namun sifat amanah menjadi tolak ukur utama yang tidak boleh diabaikan.
Maka dalam karyanya as-Siyasah as-Syar’iyah, IbnuTaimiyah menerangkan dengan baik tentang pemimpin yang baik dalam mengemban sebuah jabatan, beliau berkata, “Selayaknya untuk diketahui siapakah orang yang paling layak untuk posisi setiap jabatan. Karena kepemimpinan yang ideal, itu memilikidua sifat dasar: kuat (mampu) dan amanah.”
Kemudian beliau menyitir beberapa firman Allah:
إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ
“Sesungguhnya manusia terbaik yang anda tunjuk untuk bekerja adalah orang yang kuat dan amanah.” (al-Qashas: 26).
Ma'syiral Muslimin Rahimakumullah....
Dalil lain yang menguatkan pendapat ini adalah pujian yang diberikan oleh penguasa Mesir kepada Nabi Yusuf,
إِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِينٌ أَمِينٌ
“Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi (kuat secara posisi) lagi dipercayai pada sisi kami,” (Yusuf: 54).
Demikian pula karakter Jibril yang Allah amanahi menyampaikan wahyu kepada para rasul-Nya, karakter Jibril yang Allah puji dalam al-Quran Surat at-Takwir:
إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ * ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ * مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ
Sesungguhnya Al Qur’aan itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), * yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi amanah. (at-Takwir: 19–21).
Berikutnya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menerangkan tentang kriteria amanah yang dimaksudkan dalam ayat tersebut, “Sifat amanah, itu kembali kepada kesungguhan orang untuk takut kepada Allah, tidak memperjual belikan ayat Allah untuk kepentingan dunia, dan tidak takut dengan ancaman manusia. Tiga kriteria inilah yang Allah jadikan standar bagi setiap orang yang menjadi penentu hukum bagi masyarakat.”
Lalu beliau mengutip firman Allah,
فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ