Ahli Sebut Mutasi Virus N439K di Kalbar Cenderung Jadi Varian Virus Lokal yang Harus Diwaspadai
“Dari 49 sampel yang kami kirim belum teridentifikasi atau terdeteksi adanya varian concern jenis apapun termasuk varian Delta di Kalbar,”ujarnya kepa
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
Namun hal tersebut menunjukan ada perbaikan dari beberapa negara, dimana mereka memang cepat sekali dalam pelaksanaan vaksinasi.
“Sekarang UK sudah 70 persen cakupan vaksinasinya, dan kita tahu bahwa UK pusat Whole Genom Sequencing dan kapasitas testing besar sekali pada saat awal pandemi dengan disiplin prokes,”ujarnya.
Sedangkan di Indonesia dikatakannya untuk cakupan vaksinasi masih rendah
dibandingkan negara lain, namun ada kecenderungan masyarakat abai terhadap protokol kesehatan.
Hal inilah yang menjadi problem krusial dunia dimana tidak terjadi keseimbangan dari vaksin covid-19 antara satu negara dengan negara lain atau Vaccine Inequity.
“Kalau satu negara target sasaran sudah tercapai sementara negara lain belum masalah pandemi tidak akan selesai. Jadi negara ini harus memenuhi 70 persen populasi untuk bisa kita keluar dari pandemi,”jelasnya.
Lanjutnya, adapun yang membedakan antara varian Virus Delta dan varian virus of concern yang lain berdasarkan penelitian beberapa jurnal mengatakan yakni ada beberapa perbedaan terutama pada tingkat penularan.
“Varian Delta ini lebih cepat menular dari varian yang sudah terlebih dulu terdeteksi seperti varian tipe Alfa dan Tipe Beta,”ujarnya.
• Kubu Raya Bentuk Gerakan Guru Kepoeng Bakol Cegah Penyebaran Covid-19
Hal inilah yang menyebabkan kondisi buruk di India. Sedangkan di Indonesia sendiri berdasarkan hasil Whole Genom Sequencing di daerah Kudus ditemukan peningkatan kasus yg signifikan sekali yang ternyata hasilnya terdetski varian delta.
“Varian delta ditemukan lebih ternyata banyak ditemukan dibandingkan varian alfa dan beta yang sudah lebih dahulu masuk ke Indonesia,”ujarnya.
Dengan adanya varian delta keberadaaannya mampu menekan varian of concern yang sudah lebih dulu ada di Indonesia, tapi masalahnya varian delta malah menjadi mendominasi.
Lalu Kalbar pada 17 Juni lalu masuk peringkat 12 kenaikan kasus corona dijelaskannya bahwa saat ini Kalbar sudah bagus dalam syarat masuk dengan menggunakan Pcr di bandara dan PMI harus di karantina dan swab pcr negatif baru boleh keluar dari karantina.
“Kita sudah cukup mampu menjaga wilayah kita tapi sayangnya prokes masyarakat dan prilaku masyarakat tahun ini malah sudah longgar,”ujarnya.
Dimana kegiatan diluar yang harus prokes seperti pertemuan rapat dan acara pernikahan dan keluarga sudah sebagian besar abai prokes.
“Karena prilaku inilah yang membuat kerja keras kita harus lebih ekstra. Padahal Kalbar sudah cukup mampu menjaga wilayah tapi dalam wilayah prokes sendiri tidak dijalankan,”tegasnya.
Dikatakannya Virus yang menular di wilayah Kalbar cenderung lahirnya varian lokal yang sudah diwaspadai seperti N439K adalah sebuah mutasi pada SARS-CoV-2 yang banyak ditemukan juga dalam sekuens-sekuens virus dari Indonesia.