PMKRI Sambas Minta Satono-Rofi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Dia mengungkapkan, peningkatan kesejahteraan masyarakat itu bisa terwujud jika kebijakan dan program Bupati Sambas bisa pro rakyat dan zesuai dengan j
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) calon Cabang Sambas menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan Satono-Rofi yang sudah dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sambas oleh Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji.
Disampaikan oleh Ketua Umum PMKRI CC Sambas, Fransiska Vira Septiadewi dengan di lantiknya Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sambas. Mereka di PMKRI berharap agar bisa membawa Kabupaten Sambas ke arah yang sudah baik menjadi lebih baik lagi.
"Pertama saya mengucapkan selamat dan sukses atas pelantikan bapak Satono dan Fahrur Rofi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sambas oleh Gubernur Kalimantan Barat," ujarnya, Selasa 15 Juni 2021.
"Kedua, atas pelantikan itu kami berharap kepada Bupati Sambas periode 2021-2024 yang baru saja dilantik untuk lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat Sambas. Karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan sentuhan pemerintah," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, peningkatan kesejahteraan masyarakat itu bisa terwujud jika kebijakan dan program Bupati Sambas bisa pro rakyat dan zesuai dengan jargon yang sering di ucapkan saat masa kampanye, yakni Sambas Baru Berkemajuan.
• Pesan Gubernur Sutarmidji kepada Satono dan Fahrur Rozi Jadikan Sambas Sentra Produksi Beras
"Semoga itu dapat terealisasi dan bisa membangun Sambas yang baru dari segala hal. Mulai dari meningkatkan pelayanan bagi masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan, memberikan stimulus dan perhatian khusus kepada masyarakat untuk membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan," katanya.
"Besar harapan kita agar pemerintah Kabupaten Sambas kedepan, bisa lebih fokus pada penyediaan lapangan pekerjaan, baik terhadap lulusan perguruan tinggi maupun yang tidak mengenyam pendidikan," tuturnya.
Vira menambahkan, saat ini mereka di PMKRI masih banyak menemukan permasalahan-permasalahan yang belum maksimal teratasi di Kabupaten Sambas. Dalam catatan PMKRI, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak serta pelecehan seksual juga harus diperhatikan.
"Hal ini karena Sambas menduduki peringkat teratas dalam hal pelecehan seksual di Kalimantan Barat. Belum lagi kasus peredaran narkoba yang baru-baru ini terus terjadi," ungkapnya.
"Untuk itu, harapan kita nanti kedepannya Sambas bisa membentuk KPPAD sebagai lembaga yang fokus dalam penanganan kasus kekerasan seksual. Serta membentuk BNN untuk mengatasi masalah narkoba di Kabupaten Sambas" tutupnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Sambas)