Kecelakaan di Bundaran Untan

Identitas Korban Meninggal Dunia Tabrakan Beruntun di Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak

Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 06.00 WIB itu, mengakibatkan seorang warga meninggal dunia di tempat dan empat lainnya mengalami luka.

Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Kecelakaan maut terjadi di Jalan A Yani, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), tepatnya di Bundaran Untan Pontianak, Selasa 15 Juni 2021 pagi sekitar pukul 06.00 WIB. 

Diantaranya ialah faktor penerangan dan peluang jalan sepi sehingga pengendara memacu kendaraan dengan cepat.

"Sebenarnya jalan kita sudah lebar dan bagus, ada masanya kendaraan penuh maka kemacetan terjadi. Namun ketika sepi, jalan lebar dapat memacu kendaraan lebih cepat tanpa kontrol, disini titik lemahnya," ujarnya, Selasa 15 Juni 2021.

Kecelakaan maut terjadi di Jalan A Yani, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), tepatnya di Bundaran Untan Pontianak, Selasa 15 Juni 2021 pagi sekitar pukul 06.00 WIB
Kecelakaan maut terjadi di Jalan A Yani, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), tepatnya di Bundaran Untan Pontianak, Selasa 15 Juni 2021 pagi sekitar pukul 06.00 WIB (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA)

Untuk itu, Bang Zul sapaan akrabnya mendorong agar ada penambahan pita penggaduh dengan ukuran yang disesuai dan tidak terlalu tinggi sehingga bisa mengontrol kecepatan kendaraan.

"Sekarang saat ini memang harus dipasang pita penggaduh jaraknya mendekati lampu merah semakin banyak, frekuensinya ditambah, agar mengontrol kecepatan," ujarnya.

"Kalau memang sekiranya ada pohon yang besar dikiri kanan perlu dipangkas, memang sebaiknya dipangkas supaya jarak pandang masyarakat luas, karena kalau malam atau subub hari pandangan terbatas. Artinya diperlukan penerangan yang baik," tambahnya.

Selain itu, Ketua Fraksi AKB ini pun mendorong agar adanya pemaksimalan CCTV di Kota Pontianak.

"Terkait pemasangan CCTV harusnya sudah lama dipasang, karena ini daerah protokoler, padahal katanya CCTV mau dipasang di 300an titik," katanya.

"Saya harap terkoneksi antara cctv kepolisian dan dishub, juga diluar rumah warga dan kantor yang bersedia agar pemerintah mengakses guna keamanan," pintanya.

"Kita berharap CCTV cepat dipasang, jangan sampai terulang. Harusnya dari pintu masuk ke Pontianak juga Mapolda sudah ada peringatan, aba-aba untuk kurangi kecepatan, dan juga rambu lalu lintas," jelasnya.

Lebih lanjut, ia pun meminta untuk daerah protokol yang memerlukan tingkat perhatian khusus pemerintah diperlukan peningkatan pengawasan.

Termasuk guna mencegah kecelakaan oleh tronton atau mobil kontainer. Ia berharap tidak terjadi kembali di Kota Pontianak. (Ridho/Fery)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved