Wabup Sudiyanto Dorong Investor Perkebunan di Sintang Bantu Pemerintah Sintang Wujudkan Desa Mandiri
Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto mendorong agar investor perkebunan yang menanamkan modalnya di Kabupaten Sintang, turut membantu pemerintah mewujudkan
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto mendorong agar investor perkebunan yang menanamkan modalnya di Kabupaten Sintang, turut membantu pemerintah mewujudkan desa mandiri.
Menurutnya, saat ini jumlah desa mandiri di Kabupaten Sintang, tahun 2021 sebanyak 44 desa. Semuanya, kata dia sudah bergerak ke arah yang lebih baik.
"Ini harus dipertahankan dan ke depan harus lebih baik lagi. Misalnya tahun Indeks Desa Membangun 2020 berdasarkan pengukuran tahun 2019 jumlah desa mandiri ada 29 desa, tahun 2021 ini mengalami kenaikan menjadi 44 desa berdasarkan pengukuran tahun 2020," kata Sudiyanto saat menghadiri acara Penandatanganan Berita Acara Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2021 secara virtual di Command Center Kantor Bupati Sintang pada Selasa, 8 Juni 2021.
Baca juga: Tak Masalah Jika Jabatan Bupati Sintang Kurang dari 5 Tahun, Jarot Pastikan Program Tetap Berjalan
Menurut Sudiyanto, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sudah menyusun Indeks Desa Membangun bagi seluruh desa di Kalimantan Barat. Indeks yang sudah disusun ini, akan jadi acuan daerah.
Dalam mewujudkan desa yang membangun di Kabupaten Sintang ini, Sudiyanto memandang perlu peran semua pihak untuk dilibatkan seperti dunia usaha atau investasi perkebunan atau usaha lain yang ada di desa tersebut.
Pelaku utama dalam melaksanakan indeks desa membangun ini adalah pemerintah dan masyarakat desa itu sendiri. Sementara, pihak lain hadir dalam rangka mendukung dan mendorong saja.
“Kami mengharapkan keterlibatan semua komponen dalam terus mendorong perubahan di desa ini. Kita keroyokan dalam membina desa supaya maju dan mandiri," ujarnya.
Desa-desa yang ada di sekitar beroperasinya perkebunan kelapa sawit seharusnya lebih maju. Kehadiran investasi perkebunan harus membawa dampak yang baik bagi masyarakat desa sehingga masyarakat juga mau menjaga investasi yang masuk ke desa mereka," beber Sudiyanto.
Baca juga: Puluhan Penduduk Dusun di Kabupaten Sintang Terpapar COVID, Warga Damba Bantuan Masker dan Vitamin
Sudiyanto melihat, program pemberdayaan di desa masih kecil. Khususnya di desa yang tidak di kawasan kebun kelapa sawit.
Kedepannya, dia berharap agar anggaran alokasi dana desa lebih banyak untuk program pemberdayaan lewat BUMDes daripada pembangunan fisik. Menurutnya, pembangunan fisik sebaiknya mulai dikurangi, karena selama ini sudah terlalu banyak fokus ke pembangunan fisik.
"Kalau ekononi baik, perut masyarakat kenyang, maka pembangunan fisik akan dengan sendirinya akan semakin baik. Namun, perlu pendampingan banyak pihak untuk mewujudkan ini," katanya.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang, diminta Sudiyanto bisa bekerjasama dengan lembaga keuangan seperti credit union dalam memberdayakan desa.
"Mereka kan punya permodalan sekaligus memberikan tenaga pendamping untuk memberdayakan masyarakat. Coba dilakukan percontohan di beberapa desa soal kerjasama ini. Desa tersebut betul-betul kita dampingi," sarannya. (*)
(Update Informasi Seputar Kabupaten Sintang)