Kenapa Fadli Zon Bisa Positif Covid-19 Padahal Sudah Vaksin Dua Kali?
Fadli Zon mengatakan, hal yang dialaminya itu menunjukkan bahwa Covid-19 benar-benar nyata.
Efikasi vaksin Covid-19 dalam mencegah gejala sedang hingga sangat berat tercatat mencapai 89 persen.
Capaian itu berlaku untuk rata-rata vaksin yang saat ini beredar.
Selain capaian tersebut, vaksin juga diketahui menekan angka kematian akibat Covid-19.
"Nah, kalau kita bicara kematian, hampir semuanya mengatakan, dia (vaksin) tidak menimbulkan kematian," katanya.
"90 persen, bahkan 95 persen, dia mencegah kematian (akibat Covid-19). Ini data dari uji klinis ya, bahwa kematian itu tidak terjadi pada orang yang mendapatkan vaksin," ujar Nadia.
Sementara itu dalam pernyataan terbarunya, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Covid-19 tidak 100 persen melindungi individu dari penularan Covid-19.
"Vaksin tidak 100 persen melindungi kita dari penularan. Efikasi vaksin adalah 65-60 persen artinya risiko tertular tetap ada," ujar Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa 1 Juni 2021.
Terlebih, saat ini Indonesia masih berada dalam kondisi pandemi.
Artinya, risiko penularan Covid-19 di masyarakat tetap tinggi.
Nadia mengingatkan, vaksinasi tanpa disiplin mematuhi protokol kesehatan dan penerapan tracing, testing serta treatment tidak akan maksimal dalam mengatasi pandemi.
"Sehingga tetap patuhi protokol kesehatan jika sudah divaksin. Lalu laksanakan tracing, testing dan treatment untuk mendukung vaksinasi. Itulah langkah maksimal dalam melawan Covid-19," tegasnya.
Dilansir laman https://covid19.go.id/, vaksin Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan, dan butuh waktu satu bulan untuk menciptakan kekebalan yang efektif bagi tubuh.
Suntikan pertama ditujukan memicu respons kekebalan awal, sedangkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk.
Saat seseorang dinyatakan positif setelah vaksinasi, itu artinya saat divaksinasi seseorang tersebut sudah terpapar/terinfeksi COVID-19 dan sedang dalam masa inkubasi.
Vaksin COVID-19 Sinovac telah teruji keamanan, mutu, khasiat dan kehalalannya.