Ibu Cekik Bayi

Abang Ipar Kumandangkan Adzan Setelah Temukan Jasad Bayi yang Dibunuh oleh Adik Iparnya

"Tembuni yang ditumikan dicuci dan dimasukan ke dalam toples lalu dikubur. Saksi berfikir, kalau ada tembuni, pasti ada bayi. Dia cari ke WC, jongkok

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Saksi menunjukan bercak darah di kasur milik pelaku. Penemuan mayat bayi yang terendam dalam parit Desa Pagal Baru, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, berawal dari bau tak sedap bercak darah dan tembuni bayi yang disembuyikan VRD di dalam kamar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Penemuan mayat bayi yang terendam dalam parit Desa Pagal Baru, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, berawal dari bau tak sedap bercak darah dan tembuni bayi yang disembuyikan VRD di dalam kamar.

Bercak darah bekas pendarahan VRD pasca melahirkan itu ditelusuri oleh
MR, abang ipar pelaku. Jejak itu menuntunnya sampai ke parit, tak jauh dari rumah.

"Saat VRD dirawat di rumah sakit karena mengaku pendarahan, pada hari Jumat, abang iparnya mencium bau darah di tikar, dan menemukan tembuni di kamar," kata Kapolsek Tempunak, Iptu Supriyanto melalui Kanit Reskrim Bripka Suparjo, Minggu 30 Mei 2021.

Saat itu MR berfikir, jika ada tembuni, pasti ada bayi. Dia lalu menelusuri jejak bercak darah sampai ke parit.

"Tembuni yang ditumikan dicuci dan dimasukan ke dalam toples lalu dikubur. Saksi berfikir, kalau ada tembuni, pasti ada bayi. Dia cari ke WC, jongkok terus berjalan ke arah parit. Awalnya diraba ndak ada, lalu timbul," ungkap Suparjo.

Baca juga: Takut Ketahuan Punya Hubungan Gelap, VR Tega Habisi Bayi yang Baru Dilahirkannya

Selama hamil anak kedua denga pria selingkuhannya, VRD (19) menutupi kehamilanya dari keluarganya. Agar tidak ketahuan, setiap hari dia mengenakan baju besar. Anak pertama pelaku dengan suami sahnya, berusia 1 tahun. Suaminya sedang menjalani masa hukuman.

VRD, tinggal di rumah kecil bersama dengan mertua, kakak ipar dan anak pertamanya.

VRD melahirkan anak tanpa bantuan orang lain. Anak itu dilahirkan di WC yang hanya berdinding terpal.

Bayi laki-laki itu lahir pada hari Rabu, 26 Mei 2021. Jarak WC dengan rumahnya, hanya 10 meter.

Saat VRD melahirkan, ibu mertua dan kakak iparnya yang juga tengah hamil besar, mengasuh anak pertama pelaku.

Setelah melahirkan bayi itu lahir, nangis. Leher bayi dicekek, perutnya ditekan. Karena takut ketahuan keluarganya, dia memutus paksa tali pusar. Sehingga masih ditemukan bekas biru di mayat bayi pada pusar, kemaluan hingga leher," beber Suparjo.

Saat dicekik, bayi itu belum meninggal. Pelaku lalu menenggelamkannya ke dasar lumpur hidup-hidup. Agar tidak timbul, pelaku menimbunnya menggunakan lumpur. "Dari wc ke parit 10 meter, dia tenggelamkan (bayi) dalam keadaan hidup, karena dicekek belum mati. Dia panik, ditimbun lumpur," ujarnya.

Baca juga: BREAKING NEWS - Usai Melahirkan, Seorang Ibu Tega Cekik Bayi Sendiri Hingga Meninggal Dunia

Setelah menimbun anaknya ke dalam lumpur di parit, VRD pulang ke rumah. Dia mengalami pendarahan. Saat ditanya oleh ibu mertua dan kakak iparnya, VRD berdalih jatuh. "Kakak iparnya curiga, kalau jatuh pendarahan ndak sebanyak itu, kecuali keguguran," kata Suparjo.

Sebelum dirujuk ke rumah sakit di Sintang, VRD sempat dirawat oleh bidan setempat. Di sana, dia juga beralasan jatuh.

Bayi laki-laki yang dibunuh oleh VRD baru ditemukan pada hari Jumat, oleh abang iparnya. Dalam video yang diterima Tribun Pontianak, MR tampak tegar memegang mayat bayi laki-laki dengan kedua tangannya. Terdengar sayup-sayup lantunan suara adzan dilantunkan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved