Matahari Tepat di Atas Kabah, Begini Cara Cek Ulang Arah Kiblat Solat Menurut BMKG
Penyesuaian dilakukan melalui laman http://jam.bmkg.go.id atau http://ntp.bmkg.go.id.Menurutnya, masyarakat dapat menyesuaikan jam yang digunakan deng
Perhatikan arah bayangan yang terjadi saat waktu puncak.
Kemudian tarik garis dari ujung bayangan hingga ke posisi alat.
Baca juga: FORMASI CPNS Jatim 2021 pdf, Syarat Dokumen CPNS Jatim 2021 http://bkd.jatimprov.go.id/
“Garis itulah arah klibat yang sudah dikalibrasi dengan posisi Matahari saat tepat berada di atas Ka’bah,” ujar Suaidi.
Kondisi seperti ini, lanjut dia, akan terulang setiap tahunnya pada 26-28 Mei dan 14-16 Juli.
Astronom amatir, Marufin Sudibyo menyatakan, genomena matahari tepat berada di atas Kabah ini terjadi dua tahun sekali setiap tanggal 27 Mei dan 15 Juli.
Saat itu, matahari berada di posisi melintas di lintang 21 derajat 25 menit LU dalam gerak semu tahunannya.
Pada saat yang sama, matahari juga melintasi garis meridian di titik koordinat 39 derajat 50 menit BT.
"Sehingga matahari akan tepat berada di titik zenith Kabah," ujar astronom amatir Marufin Sudibyo dikutip dari Kompas.com.
Titik zenith itu adalah istilah astronomi untuk menyebut posisi matahari ada di posisi 90 derajat dari segala arah di sekitar Kabah dan Masjidil Haram.
Bila matahari berada di titik ini, sinarnya akan menyebabkan benda berdiri tegak di sekitar Masjidil Haram, termasuk Kabah tak memiliki bayangan.
Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu dan Bank Kalbar MoU Pemanfaatan Jasa dan Layanan Perbankan
Marufin menjelaskan, fenomena matahari di atas Kabah ini adalah waktu yang tepat untuk menetukan arah kiblat shalat
Menurutnya, penentuan arah kiblat saat momen itu adalah metode turun-temurun yang paling akurat dan efisien.
"Jauh melebihi akurasi penggunaan GPS ataupun kompas magnetik," beber Marufin.
Untuk melakukan pengecekan arah kiblat shalat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut syarat, alat dan cara menentukan arah kiblat shalat.