Wali Kota Ungkap Progres Duplikat Jembatan Kapuas I, Dewan: Lebih Cepat Lebih Bagus
"Biasanya jika proyek sebesar itu, selesai setahun dua tahun. Lebih cepat lebih bagus. Proses pembebasan lahan sudah berjalan, tidak ada masalah," uja
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pembangunan duplikat Jembatan Kapuas I yang berada di Jalan Sultan Hamid, Kota Pontianak disebutkan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono akan segera proses pelelangan.
Bang Edi, sapaan akrabnya berharap pelelangan segera selesai dan pembangunan jembatan segera terealisasi.
"Sekarang kita sedang menunggu pemerintah pusat untuk menyiapkan pelelangan. Sebab saya menerima informasi ini sudah dimasukan dalam program utama, prioritas. Artinya paling lama diakhir 2021 proses lelang fisik sudah berjalan, karena untuk lahan tidak ada lagi masalah berarti," kata Edi.
"Kita harapkan sudah dimulai lelangnya, berarti sudah pasti pembangunannya. Termasuk pelebaran jalan dalam satu dua tahun bisa cepat selesai sehingga bisa mengatasi salah satu titik kemacetan di Kota Pontianak," tambah pria berkacamata ini.
Edi pun memastikan jika untuk pembebasan lahan yang menjadi tugasnya tidak akan mengalami kendala.
"Biasanya jika proyek sebesar itu, selesai setahun dua tahun. Lebih cepat lebih bagus. Proses pembebasan lahan sudah berjalan, tidak ada masalah," ujarnya.
Terpisah, Anggota DPRD Kota Pontianak, Zulfydar Zaidar Mochtar juga berharap hal serupa. Politisi PAN ini berharap duplikat Jembatan Kapuas I tersebut segera terealisasi.
Baca juga: Cegah Kemacetan, Masyarakat Harap Pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I Segera Terealisasi
"Seharusnya ini sudah bisa selesai, karena setahu saya APBN sudah menganggarkan. Untuk itu tentu pembangunan ini lebih cepat lebih bagus, karena kepentingannya kepentingan masyarakat, perekonomian, pembangunan," katanya, Rabu 26 Mei 2021.
Berkaitan dengan perekonomian, lanjut pria yang juga Wakil Ketua Komisi III ini akan sangat bagus untuk kelancaran distribusi orang dan barang.
"Dampak sekarang adalah kemacetan jika pembangunan jembatan itu tidak segera. Belum lagi masalah waktu, kemudian bahan bakar dari para pengendara," ujarnya.
"Yang terjadi sekarang untuk ke Siantan bisa 30-60 menit, kan waktu yang berlebihan, kondisi ini tidak baik bagi pembangunan Kota Pontianak ini," tambah dia.
Zulfy mengatakan, dengan pembangunan jembatan tentu aktivitas masyarakat akan lebih cepat, dan diharapkan sumber-sumber perekonomian lancar, termasuk diharapkan juga berdampak pada PAD nantinya.
Mengenai pembebasan lahan, ia pun berharap segera tuntas dan tidak berlarut-larut menjadi masalah.
"Kita tidak mau ada permasalahan di masyarakat, tuntaskan saja, memang ada saya dengar ada yang belum selesai tentang lahan, maka kita harap segera selesai supaya tidak berlarut-larut," tutupnya. (*)