APA Pertanda Terjadinya Gerhana Menurut Islam? Sejarah Gerhana Dalam Islam & Perintah Sholat Khusuf
Gerhana tak lain adalah tanda kebesaran Tuhan, bukan sesuatu yang menakutkan apalagi menimbulkan malapetaka.
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Apa pertanda terjadinya Gerhana menurut pandangan Islam dan Bagaiman Sejarah Gerhana dalam pandangan Islam?
Pada zaman masyarakat pra-Islam, gerhana matahari dan bulan merupakan sesuatu yang menakutkan.
Gerhana adalah pertanda sesuatu yang buruk akan terjadi, baik dari kematian maupun kelahiran.
Saat itu, Gerhana adalah sumber bencana dan malapetaka. Bahkan, pandangan itu masih ada saat Islam datang.
Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Matahari dan bulan adalah dua tanda kebesaran Allah. Keduanya mengalami gerhana bukan karena atau sebab bagi kematian atau kelahiran seseorang.”
(Update Berita tentang Gerhana Klik Disini)
Baca juga: NIAT Sholat Gerhana Bulan Merah Malam Ini 26 Mei 2021, Tata Cara Sholat Khusuf Sendiri dan Berjamaah
Selanjutnya Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk melaksanakan salat, bertasbih, berzikir, bertahlil, bersedekah, dan memerdekakan budak.
Dengan pernyataan dan anjuran Nabi tersebut, menegaskan bahwa Islam sangat jelas menepis segi mitis dan primitif dari pandangan masyarakat pra-Islam tentang gerhana.
Gerhana tak lain adalah tanda kebesaran Tuhan, bukan sesuatu yang menakutkan apalagi menimbulkan malapetaka.
Dalam kaitan itu, penelitian-penelitian astronomi semestinya digalakkan di dunia Islam sebagaimana pernah dicapai para ilmuwan Muslim di abad ke-8 dan seterusnya, yang sayangnya mengalami kemandegan seiring dengan kemunduran Islam dalam berbagai aspeknya.
Perkembangan sains jelas sangat membantu kita dalam memahami dan menghayati gerhana sebagai tanda keagungan Tuhan.
1. Berniat di dalam hati.
Untuk yang akan melafadzkan niat, berikut bacaan niatnya: