Tekad Nakes di Sintang Tetap Tangani Pasien Covid-19, Meski Sudah 8 Bulan Insentif Belum Dibayar

Niko, statusnya bukan pegawai. Dia seorang tenaga kontrak yang direkrut oleh RSUD Ade M DJoen Sintang, khusus penanganan Covid-19. Meski bukan pegawai

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Meski tunjangan insentif para tenaga kesehatan belum dibayar oleh pemerintah, nakes tetap memberikan pelayanan penuh terhadap pasien yang terpapar corona. Hak tenaga kesehatan yang diterima terkahir para tenaga kesehatan pada bulan Oktober 2020, tahun lalu. Nyaris mendekati pertengahan tahun 2021, janji pemerintah belum juga bisa dinikmati oleh para nakes yang setiap hari berhadapan langsung dengan pasien Covid-19. 

Insentif nakes yang dijanjikan oleh pemerintah ibarat asupan nutrisi bagi para nakes yang selama ini berada garda terdepan yang berhadapan dengan pasien corona yang sangat rentan terpapar virus menjadi perhatian khusus dari pemerintah.

“Kami di garda terdepan ini butuh asupan nutrisi yang kuat. Kami yang berhadapan langsung ujung tombak ini harus kuat dulu sebenarnya. Kami berharap memang pihak terkait bisa lebih optimal lagi untuk mengusahakan kelancaran pembayaran insentif. Ibaratnya, biar kami nih adalah buat beli makanan, yang memang dulunya kita dapat sekarang ndak ad lagi. Minimal tunggakan insentif tahun 2020 lah yang diusahakan,” harap Dahlia.

PPNI, kata Dahlia sudah berupaya memperjuangkan hak tenaga kesehatan yang belum dipenuhi,melalui pemerintah daerah Kabupaten Sintang. Termasuk, soal honor tenaga kontrak yang juga telat dibayarkan.

Baca juga: Alumni SMK Katolik Santa Maria Pontianak Serahkan Bantuan APD untuk Nakes di Sintang

“Kami sudah sampaikan detail kondisi yang dialami para nakes. Kasihan yang tenaga kontrak, apalagi penghasilannya hanya dari situ. Apalagi yang mau diharapkan. Ada yang harus ngontrak juga, boro-boro untuk makan sehari-hari, untuk bayar kontrak, saja gimana kalau mereka ndak dapat pemasukan. Minimal gaji pokok lancar, insentifnya menyusul lah kalau bisa,” harapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh mengungkapkan insentif belum diterima nakes sejak bulan September 2020. Sinto mengaku sudah mengajukan lewat data refocusing tahun 2021 untuk pembayaran hutang insentof nakes tahun 2020 sampai 2021.

"Ini sedang proses refocusing anggaran APBD. Mudah-mudahan prosesnya cepat, insentifnya juga cepat dibayarkan. Sudah kita anggarkan, terhutang di 2020 saja sekitar 6 miliyar lebih, hanya untuk insentif nakes 3 bulan, 2021 kita anggarkan lumayan besar, 20 an miliar, ini sedang proses refocusing, kalau sudah selesai, kita langsung bayarkan," ujar Sinto.

Sinto sangat menghargai dan mengucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh nakes di Kabupaten Sintang, yang terjun langsung dalam penanganan covid-19.

"Jangan patah semangat, insentif tennag lah, sudah kita anggarkan, kalau sudah selesai, kita cairkan ke rekening maisng-masing. Mohon bersabar," harapnya.

Panggilan Kemanusiaan, Tak Surut Meski Insentif Belum Dibayar

Tekad menjadi tenaga kontrak penanganan pasien Covid-19 bagi Niko, misi kemanusiaan bagi Niko. Baginya, hal ini sudah tak bisa ditawar. Niat dan ketulusannya untuk mengabdikan diri tak goyah meski haknya belum dipenuhi oleh pemerintah.

Ketika terbesit dalam pikirannya untuk menyerah dengan keadaan ekonominya yang seret, Niko memilih tetap bertahan mengemban amanah panggilan kemanusiaan.

“Kalau kami menyerah, kasian lihat pasien kondisi kayak gitu, siapa lagi kalau bukan kita yang bantu mereka. Sebenarnya ada niat menyerah dengan kondisi seperti ini, tapi ya kita kembali lagi, ini panggilan kemanusiaan kita, profesi kita, karena kita sudah dituntut dalam bidang kita. Tapi niat sudah kuat,” ujar Niko.

Semangat yang sama juga disuarakan oleh Samuel. Sebagai tenaga kontrak di Dinkes Kabupaten Sintang, yang punya tugas berat dalam penanganan Covid-19, juga belum menerima tunjangan insentif dari pemerintah. Namun, loyalitasnya tak surut meski haknya belum dipenuhi.

Meski tunjangan insentif para tenaga kesehatan belum dibayar oleh pemerintah, nakes tetap memberikan pelayanan penuh terhadap pasien yang terpapar corona. Hak tenaga kesehatan yang diterima terkahir para tenaga kesehatan pada bulan Oktober 2020, tahun lalu. Nyaris mendekati pertengahan tahun 2021, janji pemerintah belum juga bisa dinikmati oleh para nakes yang setiap hari berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.
Meski tunjangan insentif para tenaga kesehatan belum dibayar oleh pemerintah, nakes tetap memberikan pelayanan penuh terhadap pasien yang terpapar corona. Hak tenaga kesehatan yang diterima terkahir para tenaga kesehatan pada bulan Oktober 2020, tahun lalu. Nyaris mendekati pertengahan tahun 2021, janji pemerintah belum juga bisa dinikmati oleh para nakes yang setiap hari berhadapan langsung dengan pasien Covid-19. (TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA)

“Bagi kami tenaga kesehatan ya sesuai arahan. Sehat kerja, sakit (terpapar) ya isolasi. Sembuh kerja lagi,” ujar Samuel kepada Tribun Pontianak.

Samuel dan para nakes, tetap memegang teguh loyalitas pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan keilmuan. Baginya, insentif merupakan bonus sebuah pekerjaan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved