Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon, 26 Mei 2021 Berdasarkan Kemenag

Lantas, bagaimana bacaan niat dan tata cara salat gerhana atau shalat kusuf tersebut? Berikut niat dan tata cara salat gerhana atau salat kusuf,

YOUTUBE TRIBUN PONTIANAK
Ilustrasi gerhana bula- Fenomena astronomi langka Gerhana Bulan Total (GBT) atau Super Blood Moon akan terjadi pada 26 Mei 2021 atau bertepatan dengan Hari Raya Waisak. 

8. Kemudian bangkit dari ruku (i’tidal).

9. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

10. Dilanjutkan bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama (bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya).

11. Tasyahud hingga Salam.

Setelah shalat gerhana, imam lalu menyampaikan khotbah kepada jemaah.

Khotbah tersebut berisi anjuran kepada jamaah untuk berzikir, berdoa, beristighfar, sedekah, dan hal-hal baik lainnya.

Fenomena astronomi langka Gerhana Bulan Total (GBT) atau Super Blood Moon akan terjadi pada 26 Mei 2021 atau bertepatan dengan Hari Raya Waisak.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan fenomena GBT yang akan datang itu sangat spesial karena terjadi 195 tahun sekali.

Selain itu, gerhana Bulan kali ini beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekatnya dengan Bumi, atau biasa disebut Super Moon.

Gerhana Bulan berwarna merah Selain tampak lebih besar dibanding biasanya, pada saat gerhana Bulan nanti, Bulan juga akan tampak merah karena pembiasaan cahaya Matahari oleh lapisan atmosfer Bumi. "Oleh karenanya, GBT kali ini disebut juga dengan Bulan Merah Super atau Super Blood Moon," demikian keterangan Lapan di Instagram, Selasa (18/5/2021).

Baca juga: Senin 14 Desember 2020 Gerhana Matahari Total Kembali Terjadi, Begini Cara Melihatnya

Keunikan GBT Merah Super

Selain berwarna merah, Lapan mengatakan, GBT Merah Super yang akan datang juga memiliki sejumlah keunikan lain, antara lain:

  • Lebar sudutnya yang lebih besar 13,77 persen dibandingkan ketika berada di titik terjauhnya (apoge)
  • Kecerlangannya 15,6 persen lebih terang dibandingkan dengan rata-rata
  • Lebih terangn 29,1 persen dibandingkan ketika apoge

GBT yang akan datang itu juga bertepatan dengan Detik-Detik Waisak, yakni pada 15 suklapaksa (paroterang) Waisaka 2565 Era Buddha yang jatuh pada 26 Mei pukul 18.13.30 WIB, 19.13.30 WITA, dan 20.13.30 WIT.

Baca juga: Live Gerhana Bulan Penumbra Senin 30 November 2020 Malam Ini, Perlukah Menggelar Sholat Gerhana ?

Lokasi melihatnya

Secara global, GBT kali ini dapat disaksikan dari wilayah Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, Oseania, sebagian besar benua Amerika kecuali Kanada bagian Timur, Kepulauan Virgin sampai dengan Trinidad-Tobago, Brasil bagian timur, Guyana, Suriname, dan Guyana Perancis.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved