KOTORAN dan Urin Sapi Dilumurkan ke Badan, Dianggap Bisa 'Kebal' dari Covid-19 | Kasus Covid India

Baru-baru ini, sebuah kontroversi kembali mencuat terkait kasus Covid India alias Covid di India baru baru ini. 

Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA VIA KONTAN.CO.ID
KOTORAN dan Urin Sapi Dilumurkan ke Badan, Dianggap Bisa 'Kebal' dari Covid-19 | Kasus Covid India Cek update terbarunya di artikel ini / ILSUTRASI. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Perkembangan terkini dari kasus Covid India menjadi perhatian global.

India, menjadi satu di antara episentrum baru penyebaran virus Corona jenis baru yang dinamai SARS-CoV-2 tersebut sejak muncul pertama kali di Wuhan 2019 lalu.

Tak hanya terkait masifnya tingkat infeksi yang terjadi.

Tapi juga besarnya tingkat kematian akibat Covid-19 yang terjadi di negeri Bollywood tersebut.

Baca juga: Airlangga Beberkan Langkah Pemerintah Tangani COVID 19 Jelang dan Setelah Lebaran

Baru-baru ini, sebuah kontroversi kembali mencuat terkait kasus Covid India alias Covid di India baru baru ini. 

Di mana kontroversi itu ada di sekitar praktik pengobatan Covid-19 dengan kotoran dan urin Sapi.

Terkait hal tersebut, banyak dokter menyayangkan praktik pengobatan Covid-19 dengan kotoran dan urin sapi di India ini.

Tradisi tersebut justru dinilai bisa menyebarkan penyakit lain.

Dilansir dari Kontan.co.id melalui Reuters, di Negara bagian Gujarat, India Barat, beberapa orang secara rutin mendatangi penampungan sapi.

Di tempat itu, mereka akan untuk melumuri tubuh mereka dengan kotoran dan urin sapi sebagai rangkaian dari terapi kotoran sapi yang cukup populer.

Orang-orang tersebut terapi kotoran sapi bisa meningkatkan kekebalan tubuh melawan virus corona, bahkan membantu mereka pulih dari infeksi Covid-19.

Baca juga: KASUS Covid India ‘Meledak’, Sehari Bisa Tembus 400 Ribu Kasus Baru | Rumah Sakit Kehabisan Oksigen

Dalam kepercayaan Hindu, sapi adalah simbol suci kehidupan dan Bumi.

Selama berabad-abad umat Hindu di India telah menggunakan kotoran sapi untuk membersihkan rumah hingga dalam ritual keagamaan.

Secara umum, mereka meyakini kotoran sapi memiliki khasiat terapeutik dan antiseptik.

Saat peserta ritual menunggu campuran kotoran dan urin sapi di tubuhnya mengering, mereka memeluk dan memberi sikap hormat kepada sapi di tempat penampungan.

Baca juga: CARA Membuat Halwa India Mudah di Rumah, Kuliner Khas India yang Tengah Naik Daun Berbahan Wortel

Kemudian, mereka mencuci tubuhnya dengan susu.

Gautam Manilal Borisa, seorang manajer asosiasi di sebuah perusahaan farmasi, mengaku praktik tersebut membantunya pulih dari Covid-19 tahun lalu.

Dia bilang, bahkan dokter juga datang ke tempat penampungan sapi dan melakukan ritual yang sama.

"Keyakinan mereka adalah terapi ini meningkatkan kekebalan mereka dan mereka dapat pergi dan merawat pasien tanpa rasa takut," ungkap Borisa, seperti dikutip Reuters.

Munculkan Kekhawatiran di Kalangan Dokter dan Pemerhati Kesehatan

Para dokter dan ilmuwan di India juga seluruh dunia telah berulang kali memperingatkan agar pengobatan alternatif tersebut tidak dilakukan.

Forum dokter melihat tindakan tersebut dapat menyebabkan rasa aman yang salah dan memperumit masalah kesehatan.

Baca juga: NGERI ! 117 Orang Meninggal Tiap Jam di India saat Covid-19 Makin Luas, Anak Buang Ibunya di Jalan

"Tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi atau urin mampu meningkatkan kekebalan terhadap Covid-19, semua dilakukan hanya dengan dasar keyakinan," kata Dr. JA Jayalal, Presiden Indian Medical Association.

Di sisi lain, lanjut Dr. Jayalal, ada juga risiko kesehatan dalam menjalani ritual tersebut.

Hewan seperti sapi bisa saja menularkan penyakit lain melalui kotoran mereka.

Ada juga kekhawatiran bahwa praktik tersebut bisa berkontribusi pada penyebaran virus corona karena melibatkan orang yang berkumpul dalam kelompok.

Materi di artikel ini juga telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Terapi kotoran sapi untuk pengobatan Covid-19 di India tuai kritik forum dokter

Penulis: Ishak

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved