Waspada❗ Mutasi Virus Baru Ganas dan Cepat Menular, Harisson: Terjadi Peningkatan Kematian di Kalbar
Menanggapi hal tersebut, Harisson mengatakan Satgas Provinsi Kalbar sudah mengambil langkah antisipasi.
“Dikhawatirkan rumah sakit akan penuh, seiring dengan meningkatnya kasus, sehingga banyak pasien yang tidak dapat dilayani di rumah sakit. Saya mengimbau masyarakat harus benar-benar waspada, laksanakan dengan penuh kedisiplinan protokol kesehatan,” kata Harisson.
Pemerintah Provinsi Kalbar juga sudah meminta kabupaten/kota untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus. Rumah sakit sudah diminta untuk menyiapkan ruang tambahan dan tempat tidur tambahan, termasuk obat, alat dan tenaga kesehatan yang melayani.
Disamping itu, Satgas Provinsi Kalbar juga sudah meminta Satgas kabupaten/kota untuk terus melaksanakan tracing dan testing, serta terus mengingatkan masyarakat untuk menerapkan prokes.
Baca juga: Pahami Keinginan Masyarakat, Ketua DPRD Kota Pontianak Ajak Masyarakat Waspadai Virus Covid-19
“Apabila terdapat kasus konfirmasi atau positif dari hasil tracing dan testing harus segera diteruskan atau diberitahukan ke Posko Penanganan Covid-19 tingkat desa, kelurahan dan RT,” tegasnya.
Posko ini akan melakukan pengawasan dalam pelaksanaan isolasi mandiri yang dilakukan oleh warganya yang positif.
“Mereka juga bisa mengambil langkah langkah penanganan selanjutnya sesuai dengan Instruksi Mendagri No 9 tahun 2021 dan SK Gubernur Kalbar No 280 tahun 2021 tentang Pelaksanaan PPKM berbasis mikro,” tegasnya.
Dikatakannya, hingga 4 Mei 2021, total kasus konfirmasi di Kalbar sebanyak 8.048 orang dengan rincian kasus sembuh 7.000 orang (86,97 persen) dan kasus meninggal 50 orang (0,62 persen).
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel yang keluar pada 4 Mei 2021 yang diperiksa sebelumnya sebanyak 680 orang, ditemukan kasus konfirmasi baru sebanyak 117 orang. Dimana 29 orang dirawat di RS.
“Dimana kasus konfirmasi tersebut tersebar di Kota Pontianak 24 orang, Bengkayang 3 orang, Kayong Utara 1 orang, Kubu Raya 3 orang, Landak 4 orang, Mempawah 33 orang, Sambas 2 orang, Sanggau 8 orang, Sekadau 8 orang, Kota Singkawang 12 orang, Sintang 17 orang, Ketapang 2 orang,” paparnya.
Sedangkan kasus konfirmasi sembuh sebanyak 99 orang terdiri dari Kota Pontianak 6 orang, Kubu Raya 2 orang, Ketapang 15 orang, Mempawah 8 orang, Singkawang 13 orang, Sambas 2 orang, Bengkayang 5 orang, Landak 2 orang, Sanggau 17 orang, Melawi 6 orang, Sintang 20 orang, Kapuas Hulu 1 orang, Sekadau 1 orang dan Kayong Utara 1 orang.
Upaya Pencegahan
Menyikapi jenis virus Corona yang ada di India sudah masuk ke Malaysia, Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Mohd Zaini menyatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan yang dilakukan melalui tim Satgas Covid-19 tingkat kecamatan, yang ada di perbatasan terutama yang ada di Kecamatan Badau.
"Dari dulu Satgas penanganan virus Corona diwilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia Kabupaten Kapuas Hulu, sudah cukup baik, dalam melakukan pencegahan penyebaran virus Corona, tapi harus tetap waspada dan berhati-hati," ujarnya kepada Tribun, Rabu.
Selaku Sekda Kapuas Hulu juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu, agar tetap mengikuti semua protokol kesehatan, untuk mencegah penyebaran Covid-19 wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. "Dukung pemerintah, karena ini adalah demi kebaikan bersama," ungkapnya.
Sementara itu Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan menyatakan, yang perlu antisipasi itu pelintasan orang melalui jalur tidak resmi atau jalur tikus wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia. "Kita tidak harapkan jangan sampai ada klaster baru virus Corona masuk ke Kapuas Hulu," ungkapnya dengan singkat.
Kemudian, Plt Camat Badau, Edi Suharta menyatakan kalau di wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia Kabupaten Kapuas Hulu sudah terbentuk Satgas penanganan virus Corona.