Selama Ramadan Volume Sampah di Pontianak Meningkat 20 Persen, DLH Pontianak Minta Masyarakat Tertib

Dimana pada hari-hari sebelumnya hanya berkisar 340 sampai 360 ton perhari. Namun pada Bulan Ramadhan ini sudah mencapai 400-420 ton.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Muhammad Rokib
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Siti Komalasari. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyampaikan, jumlah sampah selama Ramadhan ini di Kota Pontianak mengalami peningkatan.

Dimana peningkatan tersebut bisa mencapai kurang lebih bisa 20 persen. Hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah sampah dalam setiap harinya. Pada hari-hari sebelumnya hanya berkisar 340 sampai 360 ton perhari.

Namun pada Bulan Ramadhan ini sudah mencapai 400-420 ton per hari. Dengan adanya peningkatan tersebut, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meminta petugas agar lebih intensif dan masyarakat juga diminta agar lebih tertib.

Baca juga: Edi Rusdi Kamtono Berikan Paket Lebaran pada Ratusan Petugas PPSU di Kota Pontianak

"Kita minta petugas lebih intensif menanggulanginya, karena volume sampah ini sekarang mulai mengalami peningkatan, perharinya sudah mencapai 400 sampai 420 ton," ungkapnya, Kamis 6 Mei 2021.

"Masyarakat juga kita minta tertib dalam membuang sampah, jangan sembarangan. Karena tentu sangat tidak elok di pandang mata. Intinya kita harus bersinergi, kalau bisa diolah di daerahnya masing-masing itu lebih baik, jadi volume sampah kita tidak sampai membludak mengotori daerah perkotaan," jelasnya.

Ia mengatakan, hingga saat ini masih belum ada penambahan jumlah petugas kebersihan.

"Hanya saja kita membantu dari sisi pengadaan Armada pengangkutan saja dari Dinas PU," pungkasnya. 

Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Siti Komalasari menyampaikan, bahwa selama Bulan Ramadan ini semakin banyak timbunan sampah, terutama dari para pedagang yang biasanya mereka membuang sampah di TPS.

"Sebenarnya itu tidak boleh dilakukan dan sampah itu tetap harus dibawa ke depo di Pasar Mawar ataupun TPSP. Namun kita kesulitan juga dari masyarakat sampai penjaga TPS ini harus mengejar-ngejar, jadi kadang sudah ada ditanda dengan menggunakan pick up tidak boleh membuang sampah disana, jadi mereka diarahkan membawa sampah ke Pasar Mawar," ungkapnya.

Ia mengatakan, selalu ada peningkatan sampah dalam setiap harinya bisa mencapai 20 persen dari hari-hari biasanya. Untuk itu, ia mengharapkan agar masyarakat bisa lebih tertib.

"Seriap harinya ada tambahan KRU untuk mengangkat. Misalnya seperti di Pasar Dahlia biasanya tiga orang bertambah menjadi lima orang terutama di Pasar Flamboyan itu sangat banyak sampah disana," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved