Momen Hardiknas, Wagub Kalbar Harapkan Ada Kontribusi Pendidikan dalam Peningkatakan IPM Kalbar
Wakil Gubernur Ria Norsan mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Dua tahun ini bukanlah masa yang mudah bagi para pendidik, orang tua, da
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Pemprov Kalbar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar meluncurkan Program Gerakan Mari Belajar Masyarakat Kalbar.
Gerakan ini diluncurkan bertepatan dengan Peringatan Hari Pendidikan Nasional oleh Wagub Kalbar, H Ria Norsan di Ruang Auvi Kantor Gubernur, Senin 3 Mei 2021.
Wakil Gubernur Ria Norsan mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Dua tahun ini bukanlah masa yang mudah bagi para pendidik, orang tua, dan juga para pelajar untuk menjalani proses belajar- mengajar di tengah kekhawatiran wabah yang melanda seluruh dunia.
Baca juga: Pentingnya Makna Hardiknas 2021, Latar Belakang Sejarah Indonesia Mengenang Hari Pendidikan Nasional
"Saya berharap ditengah kondisi pandemi Covid-19 bagaimana kita dapat berinovasi memberikan ilmu kepada anak didik kita. Walaupun tidak bertatap muka secara langsung dan lewat daring,tapi bagaimana kita berinovasi supaya anak-anak senang belajar secara daring, dan tidak jenuh," ujarnya.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2021 dirangkaikan dengan kegiatan Web Seminar tentang Percepatan Peningkatan IPM bidang Pendidikan dan peluncuran Program Gemar Sabar (Gerakan Mari Belajar Masyarakat Kalbar).
Wakil Gubernur Kalbar menambahkan, melalui momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional ini diharapkan akan terjadi peningkatan kinerja, terutama dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Barat.
"Saya berharap akan terjadi peningkatan kinerja terutama dalam peningkatan IPM pada bidang pendidikan, di mana terdapat dua indikator, yakni rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah," ungkapnya.
Dikatakannya, rata-rata lama sekolah di Kalbar pada tahun 2018 pada angka 7,12 tahun, pada tahun 2019 pada angka 7,31, dan pada tahun 2020 pada angka 7,37 tahun.
Sedangkan harapan lama sekolah pada tahun 2018 di angka 12,55 tahun, pada tahun 2019 di angka 12,58 tahun, dan pada tahun 2020 di angka 12,60 tahun.
Capaian angka tersebut menempatkan posisi Provinsi Kalbar pada peringkat 32 dari 34 Provinsi untuk rata-rata lama sekolah dan peringkat 30 untuk harapan sekolah.
Baca juga: Kalbar Terapkan Larangan Mudik, Ngotot Mudik dan Abai Protokol Kesehatan akan Dikarantina 14 Hari
"Ada peningkatan, tetapi sangat kecil. Dari data tersebut, mari kita bersama-sama berupaya meningkatkan dua indikator tersebut melalui pendidikan formal maupun nonformal," ajaknya.
Ia mengatakan rata-rata lama sekolah dihitung dari penduduk usia 25 tahun ke atas berapa lama sekolah yang ditempuh. Ia mengatakan, sebab perhitungan rata-rata lama sekolah untuk penduduk usia di atas 25 tahun, maka harus ada gerakan yang masif untuk menggerakkan pendidikan nonformal melalui paket A, B, dan C.
"Apabila kita ingin meningkatkan rata-rata lama sekolah, harus ada gerakan masif pada pendidikan nonformal paket A, B, dan C,”ujarnya.
Sedangkan untuk meningkatkan harapan lama sekolah, Kalbar juga harus meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah penduduk usia 7 sampai dengan 18 tahun, dari pendidikan dasar hingga ke pendidikan menengah.
Oleh sebab itu untuk meningkatkan harapan lama sekolah, kata Wagub Kalbar, pemerintah harus bisa menekan angka putus sekolah dengan mendorong masyarakat agar menyekolahkan putra -putrinya dan meningkatkan akses layanan di semua jenjang pendidikan.