Akhir Ramadan dan Apa yang Mereka Butuhkan?

Pulang takut tak pulang rindu, mungkin cukup untuk menggambarkan perasaan kita sebagai anak saat ini. Namun, gejolak ini terkekang ketika ada larangan

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Penulis adalah Heriansyah, Staf IAIN Pontianak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Lebaran semakin dekat, hasrat ingin pulang kampung pun bergejolak. Sehingga terkadang fokus di sepuluh hari terakhir ramadan menjadi hilang bak ditelan rindu akan kampung halaman. Padahal malam lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari malam seribu bulan dan setiap orang mungkin sulit bisa beribadah sampai pada usia seribu bulan.

Pulang takut tak pulang rindu, mungkin cukup untuk menggambarkan perasaan kita sebagai anak saat ini. Namun, gejolak ini terkekang ketika ada larangan mudik lebaran.

Bagaimana, sikap kita yang tidak bisa mudik lebaran dan rindu pada orang tua? Salah satu kisah yang banyak menginspirasi anak untuk tetap berbakti kepada kedua orang tua adalah ketika Nabi Ismail AS mengiyakan mimpi sang ayah untuk menyembelihnya.

Sekalipun itu tidak terjadi, tentu atas izin Allah SWT. tetapi mereka sudah menunjukkan pengabdian sempurna seorang hamba yakni nabi Ibrahim As dan bakti sempurna seorang anak yakni nabi Ismail As.

Tentu kisah kedua ayah-anak ini, jika ditarik dalam diri kita masing-masing, baik itu pengabdian kita kepada Allah maupun bakti kepada kedua orang tua, pasti kita tidak ada apa-apanya. Namun demikian, tentu kita juga harus berupaya meniru keduanya.

Baca juga: Mutiara Ramadan, Rahimi : Al-Quran Universal

Pada tulisan ini, saya ingin menyoroti point bakti kepada kedua orang tua meski tidak bisa membersamai mereka baik ramadan maupun lebaran.

Memang tanpa kita sadari, mungkin sulit sekali menemukan anak-anak zaman sekarang, yang baktinya kepada orang tua adalah bakti yang sempurna atau mulia. Padahal islam sangat memuliakan mereka (baca:orang tua). Oleh karena itu, agar kita mampu dalam berbakti sempurna paling tidak kita tahu apa yang mereka butuhkan?

Paling tidak ada tiga upaya yang bisa kita lakukan. Pertama, Muliakan lah mereka sebagaimana Allah memuliakannya, hal ini bisa dilakukan dengan mengirim paket Ramadan atau lebaran atau hal lain semisal.

Surah Luqman ayat 14 Allah SWT. juga perintahkan ke hamba-Nya untuk berbakti pada Ibu dan bapak yang artinya “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadakulah kembali mu.”

Betapa Allah ingin anak memuliakan orang tua, sehingga ketika kita diperintahkan untuk beribadah kepada Allah lalu diperintahkan untuk berbuat baik kepada orang tua. Ketika diperintahkan bersyukur kepada allah, lalu bersyukur kepada kedua orang tua.

Terutama ibu, karena memang sosok ibu sangat mulia di pandangan islam. Terlebih lagi, hati seorang ibu sangat sensitif.

Ketika hamil Ibu harus rela merasakan capek, lelah, letih dan lesu dan semakin hari semakin bertambah berat badan itu semakin sulit ia berjalan. Ia harus berjalan dengan hati-hati melainkan semuanya untuk menjaga keselamatan buah hatinya si cabang bayi yang sekarang sudah tumbuh dewasa.

Baca juga: Penerapan PPKM di Singkawang Diperpanjang, Kapolres Harap Masyarakat Bersabar

Tidak bisa terbayangkan oleh kita yang lahir dari rahim sang ibu, betapa sakitnya hari-hari yang ia lalui dengan membawa perut yang besar dan berat. Saat melahirkan kita, ia memperjuangkan dan mempertaruhkan nyawanya bahkan tidak jarang ibu harus merelakan nyawaya asal sang bayi bisa hidup.

Beberapa orang yang menceritakan kondisinya merawat orang tua yang sudah diusia rentah, pernah bertutur, “yang mereka khawatirkan adalah takut tidak bisa berbuat maksimal kepada ibu.

Mengapa demikian? Karena memang ibu hatinya sangat sensitif, salah ucap saja, bisa membuat ia bersedih, apalagi jika memang sampai berlaku kasar. Sedangkan ke orang tua lelaki mereka yakin mampu melakukan bakti sempurna itu.”.

Sebenarnya, Sosok ayah juga tidak kalah berjasanya dalam hidup kita, mereka memang tidak melahirkan, akan tetapi usaha-usaha mereka untuk menghidupi keluarga merupakan hal yang juga tidak mampu terbalaskan oleh anak. Entah, berapa kali ia tidak makan, karena makanan yang sedikit itu diberikan kepada anak.

Kedua, Tanyakan apa keinginan mereka. Ternyata, dari berbagai macam kisah nyata anak yang merawat orang tuanya diusia renta. Mereka hanya membutuhkan perhatian bukan keuangan si anak disisa umurnya. Misalnya, ada yang tiap hari ingin anak-anak menemaninya makan.

Ada yang berharap tiap lebaran dapat telpon dari anak yang tidak bisa pulang kampung. Kadang jika ada rasa sakit, sakitnya pun hilang saat melihat anaknya datang atau menghubunginya via selular.

Ketiga, Doakan mereka. Mendoakan mereka tidak hanya untuk yang sudah meninggal. Tetapi yang masih hidup pun perlu didoakan. Ketika kita tahu dan paham bahwa betapa susah dan senangnya ibu kita saat hamil dan susahnya ayah yang juga mencari nafkah. 

Sesungguhnya mengingatkan pada kita semua, bahwa betapa kita harus senantiasa berbakti dan mendoakannya, agar ia senantiasa dalam limpahan rahmat-nya.

Untuk anda dan kita yang masih mempunyai orang tua, jika ada yang masih sering memperlakukannya dengan kasar, maka segeralah perbaiki diri dan perlakukan lah mereka laksana raja dan ratu atau pimpinan dimana tempat kita bekerja.

Kondisi pandemi ini, yang menyebabkan kita tidak bisa pulang, jika dijelaskan ke orang tua dampak negatifnya mungkin mereka paham sehingga kehadiran kita tidak harus hadir depan mereka tetapi bisa berbagai cara.

Demikian kita, juga menghadirkan mereka di setiap doa apa lagi di bulan suci ramadhan, berikan dan doa terbaik kita.

Semoga kita bisa menjadi anak yang mampu memberikan perhatian lebih ke orang tua, karena boleh jadi orang tua hanya perlu perhatianmu.
Waallahu ‘alam bisshawab. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved