Cara Melindungi Data KTP dari Pencurian Untuk Pinjaman Online
KTP palsu itu kemungkinan besar akan digunakan untuk mengajukan kartu kredit atau pinjaman online. Konsekuensi dari penjualan identitas itu cukup seri
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dugaan praktik penjualan Kartu Tanda Penduduk (KTP) beberapa waktu terakhir ramai di Twitter.
Hal itu setelah akun Twitter @Pinjollaknat pada Selasa, 20 April 2021, mengunggah foto-foto KTP yang diduga milik orang lain yang diduplikasi tanpa sepengetahuan pemiliknya.
KTP palsu itu kemungkinan besar akan digunakan untuk mengajukan kartu kredit atau pinjaman online. Konsekuensi dari penjualan identitas itu cukup serius.
Pemilik KTP asli yang tidak tahu apa-apa dan tidak pernah mengajukan pinjaman, bisa jadi akan mendapatkan tagihan dari pinjol.
Hal itu karena data pribadinya digunakan oleh oknum tidak bertanggungjawab.
Baca juga: Khasiat Kayu Manis untuk Diabetes ! Ada 4 Manfaat Kayu Manis untuk Diabetes , Apa Saja ?
Baca juga: Indonesia Idol Terbaru: Ari Lasso, Maia Estianty dan Ziva Sudah Prediksi Pemenang Idol 2021
Tagihan kartu kredit dan pinjaman online
Penyalahgunaan data KTP itu bisa berdampak pada adanya orang-orang yang merasa tidak pernah mendaftar kartu kredit tapi tiba-tiba ada tagihan kartu kredit.
Selain itu bisa juga seseorang tidak memiliki pinjaman online tapi tiba-tiba diteror oleh penagih hutang.
Pemerhati keamanan siber sekaligus staf Engagement and Learning Specialist di Engage Media, Yerry Niko Borang mengatakan, di era saat ini menurutnya cukup sulit untuk mengamankan data KTP.
Baca juga: Khasiat Kayu Manis untuk Diabetes ! Ada 4 Manfaat Kayu Manis untuk Diabetes , Apa Saja ?
Baca juga: Seorang Warga Tewas Dipatok Ular Kobra, Sempat ke Puskesmas dan Tangkap Ular Lagi
Potensi kebocoran data KTP dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.
"Ini sangat susah dijaga, karena kebocoran KTP bisa terjadi di mana-mana. Soalnya data KTP dan KTP fisik itu dibuat di kelurahan, baru diserahkan ke kita. Rentangnya lumayan panjang," ujarnya pada Kompas.com, Sabtu 24 April 2021.
Selain itu, hampir semua aplikasi online baik keuangan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain mengharuskan pengguna untuk menyerahkan bukti diri.
"Bahkan aplikasi-aplikasi keuangan semacam untuk trading di bursa atau kripto pakai ini juga," tuturnya.
Hati-hati meminjamkan KTP
Meskipun demikian, ada beberapa usaha yang bisa dilakukan masyarakat agar data pribadinya tidak mudah disebarkan.