Benda Ini Beritahukan Kondisi KRI Nanggala 402 Saat Ini, Connie Sebut Masih Ada Harapan
Terkait kapal selam KRI Nanggala yang hilang kontak, Conny menuturkan memang diketemukan masalah pada bulan Maret 2021.
“Jadi menurut saya audit (MRO) juga perlu dilakukan (BPK) dibeberapa hal ya,” lanjutnya.
Baca juga: KRI Nanggala 402 Hilang, Kadispen AL Jelaskan Kemungkinan Tangki Bahan Bakar Retak & Bocor
Baca juga: KOMANDAN KRI Nanggala 402, Kebiasaan Heri Oktavian di Pagi Hari Sebelum Dinyatakan Hilang
Lacak Keberadaan KRI Nanggala 402
KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak sejak Rabu 21 April 2021 di Perairan Bali.
Hingga saat ini pencarian terus dilakukan.
Dalam proses pencarian ini, tim sempat menemukan sejumlah tanda yang mungkin mengindikasikan keberadaan KRI Nanggala-402.
Adanya Pergerakan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Achmad Riad menuturkan, KRI RE Martadinata sempat mendeteksi adanya pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 knot.
Akan tetapi, laporan tersebut belum bisa dijadikan kesimpulan penemuan kapal selam.
Pasalnya, kontak tersebut kemudian hilang, sehingga tidak cukup data untuk dilakukan identifikasi.
"Tidak cukup data untuk identifikasi kontak dimaksud sebagai kapal selam. Jadi saya tegaskan kembali berbagai berita yang disampaikan sudah ditemukan 21 jam itu sebenarnya belum bisa digunakan sebagai dasar," bebernya dalam konferensi pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis 22 April 2021.
Dalam operasi pencarian ini, tim menemukan tumpahan minyak dan bau solar di beberapa lokasi berbeda.
Hal ini dibenarkan oleh Riad.
Baca juga: KRI Nanggala 402 Lewati Batas Aman Operasional, DPR Bahas Kelayakan KRI Nanggala
Tumpahan tersebut terlihat oleh awak Helikopter Panther 4211, KAL Bawean, dan KRI RE Martadinata 331.
Terkait temuan ini, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, ada dua kemungkinan yang menyebabkan terjadinya tumpahan minyak.
Kemungkinan pertama adalah adanya keretakan di tangki.
Karena kondisi black out atau matinya kelistrikan, tangki bisa mengalami keretakan bila posisi kapal selam memasuki kedalaman 500-700 meter.