Perhatikan, Menyantap Mi Ayam dengan Tambahan Saus dan Kerupuk Bisa Memicu Masalah Kesehatan Serius
Tahukah kamu? Menyantap mi ayam dengan tambahan saus dan kerupuk bisa memicu masalah kesehatan serius.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Sajian Mie ayam memang nikmat untuk disantap.
Bukan rahasia lagi kalau mi adalah salah satu makanan favorit banyak orang.
Terutama sajian mi ayam yang bisa dengan mudah kita temukan di Indonesia.
Ternyata di balik kelezatan menyantap semangkuk mi ayam, ada hal penting yang harus kita perhatikan.
Hal itu adalah penambahan dua bahan yang sering kita lakukan saat mengonsumsi mi ayam.
Baca juga: Khasiat 6 Obat Diabetes Alami, Mudah Ditemukan Ikuti Langkah-langkahnya
Baca juga: BREAKING NEWS - Sutarmidji Gubernur Kalbar Berduka, Sosok Ibu Pembentuk Karakter Meninggal Dunia
Tahukah kamu? Menyantap mi ayam dengan tambahan saus dan kerupuk bisa memicu masalah kesehatan serius.
Kok, bisa? Saus dan kerupuk apa yang bisa membahayakan? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
1. Saus Sambal Tak Bermerek
Tentunya kita sudah tak asing melihat orang menyantap mi ayam dengan tambahan saus sambal. Bahkan ada yang menggunakannya dalam jumlah yang banyak.
Saus sambal memang bisa menambah kenikmatan saat menyantap mi ayam. Itu karena ia punya campuran rasa asam, gurih, dan sedikit pedas.
Namun sayang, banyak pedagang mi ayam yang menggunakan saus sambal curah yang tak jelas bahan bakunya.
Mengonsumsi mi ayam dengan saus sambal sebenarnya tidak akan jadi masalah, asalkan jelas komposisinya.
Karena itu, kita harus tahu saus sambal palsu yang punya efek buruk untuk kesehatan. Berikut perbedaannya:
1. Saus sambal palsu biasanya lebih kental dibandingkan dengan saus sambal yang asli. Saking kentalnya, biasanya kita biasanya agak kesulitan untuk mengeluarkannya dari dalam botol.
Tekstur yang kental ini biasanya disebabkan adanya tambahan pepaya muda ke dalam saus sambal palsu.
2. Saus sambal yang asli biasa terbuat dari cabai dan tomat. Hal ini yang menyebabkan warna saus yang wajar harusnya merah ke orange.
Sedangkan, yang palsu biasanya berwarna merah dan mencolok.
3. Untuk rasa, saus sambal palsu terasa lebih ringan.
Karena itu banyak orang harus menggunakan saus sambal palsu dalam jumlah untuk mendapatkan rasa pedas dan asam yang diinginkan.
4. Melihat kemasan adalah cara paling mudah mengenali apakah saus sambal yang akan dikonsumsi aman atau tidak.
Jika sudah tertera nomor register dari Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM), maka saus tersebut aman untuk kita konsumsi.
Namun sayangnya, banyak pedagang membeli saus sambal dalam bungkusan refill dan tinggal mengisinya berulang kali ke botol yang sama.
Jadi, kita tidak bisa memastikan lagi apakah merek pada botol saus sambal sesuai dengan isinya.
Jika teman-teman penggemar saus sambal, cara paling aman adalah membawa sendiri saus sambal dari rumah.
Baca juga: KUMPULAN Resep Makanan Buka Puasa Tak Sampai Rp 20 Ribu, Masak Buka Puasa Praktis
2. Kerupuk Oplosan
Kerupuk dan mi ayam memang bisa menambah kelezatan dan selera makan.
Sayangnya, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal. Hal itu disebabkan adanya kerupuk oplosan yang beredar..
Mungkin teman-teman pernah dengar kalau kerupuk yang dilapisi lilin agar tetap renyah tahan lama.
Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.
Dengan mencampurkan dua bahan itu, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah. Bahkan bisa bertahan renyah dalam waktu yang lama.
Bukan hanya itu, minyak yang di butuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.
Baca juga: Resep Olahan Pisang Terbaru Simple dan Nikmat, Cocok Disantap untuk Menu Berbuka Puasa
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Motogp Portugal Hari Ini Sabtu 17 April 2021 Marc Marquez Balapan Lagi
Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan.
Bahkan, kandungan Polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, tapi juga ginjal.
Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.
Padahal jika kita membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.
Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.
Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.
Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik.