Identitas Pelaku yang Aniaya Perawat RS Siloam Palembang, Minta Maaf Sambil Tundukkan Wajah

Identitas Pelaku yang Aniaya Perawat RS Siloam Palembang, Minta Maaf Sambil Tundukkan Wajah

Editor: Nasaruddin
TRIBUNSUMSEL.COM/PAHMI RAMADHAN
Pelaku penganiayaan perawat RS Siloam Sriwijaya, Palembang, JT ditemui saat press release di Polrestabes Palembang, Sabtu 17 April 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Identitas JT pelaku yang menganiaya perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang akhirnya terungkap.

Pria berusia sekitar 38 tahun ini adalah seorang pengusaha kendaraan bermotor dan bengkel di kota Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Palembang.

Kabar ini dibenarkan seorang kerabat JT saat dihubungi, Sabtu 17 April 2021 pagi.

"Iya memang dari dulu dia bersama mertuanya melakoni usaha jual beli kendaraan bermotor. Tidak jauh dari rumahnya dia memiliki sebuah showroom yang menjual mobil dan motor bekas

"Dimana usaha tersebut sudah dilakoninya sejak lebih dari 10 tahun belakangan," jelas 

Masih kata dia, selain itu JT juga  mempunyai usaha bengkel yang menjual sparepart.

Baca juga: KRONOLOGI Lengkap Kasus Penganiayaan Perawat di RS Siloam Sriwijaya, Korban Alami Luka di Wajahnya

"Sebenarnya dia ini memang pengusaha dan rata-rata tempat usahanya ada di kota Kayuagung," terangnya.

Dikatakan lebih lanjut, jika JT merupakan warga asli Kayuagung dan telah tinggal sejak kecil.

"Memang dari dulu sekolahnya di Kayuagung inilah. Namun setelah menikah dia tinggal bersama istri dan seorang anaknya di Desa Muara Baru," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, JT (28), penganiaya perawat Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang mengakui kesalahannya.

Di Polrestabes Palembang, JT meminta maaf kepada korbana dan pihak rumah sakit.

Selain itu, JT mengungkap apa yang melatarbelakangi dirinya sang perawat.

JT mengatakan mendengar anaknya menangis pada saat pulang dari RS Siloam, ia mengaku emosi.

"Saya emosi hingga nekat mendatangi perawat tersebut di RS tersebut," ujarnya Sabtu 17 April 2021.

Baca juga: Alasan Pelaku Aniaya Perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang hingga Alami Luka dan Trauma

Pengusaha sparepart mobil dan motor di Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten OKI ini menjelaskan, yang membuatnya tambah emosi karena ia harus bolak balik menjenguk anaknya di RS tersebut, ditambah lagi lelah bekerja.

"Anak saya sudah empat hari dirawat di sana dan saya harus bolak balik untuk menjenguknya. Mendengar infus anak saya dilepas hingga anak saya menangis saya tidak terima," katanya.

Sambil menundukan kepala pelaku menyesali perbuatannya.

"Saya emosi sesaat dan saya menyesali perbuatan saya, saya benar-benar minta maaf kepada korban dan pihak RS Siloam," tutupnya.

Informasi yang dihimpun anak pelaku mengidap penyakit radang paru-paru.

JT pelaku penganiayaan seorang perawat perempuan di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, CRS, diamankan aparat kepolisian di rumahnya, Jumat 16 April 2021 malam.

Saat diamankan polisi, JT tak melakukan perlawanan. Dirinya juga ikut saat dibawa menuju Polrestabes Palembang.

Dalam rilis yang digelar Sabtu 17 April 2021 di Mapolrestabes Palembang, JT menyampaikan alasannya melakukan aniaya terhadap korban.

Menurut JT, saat insiden itu terjadi, dirinya merasa kelelahan setelah beberapa hari menjaga anaknya yang dirawat karena menderita radang paru-paru.

Emosi JT tersulut ketika melihat tangan anaknya berdarah setelah perawat mencabut jarum infus.

"Mohon maaf saya emosi sesaat. Saya mengakui sudah melakukan tindakan di luar kendali. Dikarenakan saya sudah kelelahan, sudah berapa hari saya harus menjaga anak saya," kata JT di Polrestabes Palembang, Sabtu 17 April 2021.

JT juga meminta maaf kepada korban dan pihak rumah sakit atas tingkahnya kemarin.

"Di bulan Ramadhan ini saya mohon maaf kepada seluruh pihak yang sudah dirugikan," ujarnya.

Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Palembang telah menetapkan JT sebagai tersangka.

Akibat perbuatannya, JT disangka dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.  

"Tersangka diancam penjara selama dua tahun. Hasil pemeriksaan tersangka sudah mengakui seluruh perbuatannya," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira saat melakukan gelar perkara, Sabtu.

Bermula persoalan infus

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Polrestabes Palembang, Komisaris Polisi (Kompol) M Abdullah sebelumnya menjelaskan, peristiwa penganiayaan itu berlangsung di sebuah rumah sakit swasta di Palembang, Kamis (15/4/2021) siang.

Mulanya, pelaku JT datang ke rumah sakit lantaran hendak menjemput sang anak yang dirawat.

Tetapi, JT emosi saat melihat tangan anaknya berdarah usai jarum infus dilepas oleh seorang perawat, CRS.

Saat itu diketahui anak pelaku hendak pulang ke rumahnya setelah menjalani perawatan.

"Kemudian pelaku ini meminta korban untuk datang ke ruang perawatan anaknya. Korban akhirnya datang bersama teman perawatnya yang lain untuk meminta maaf," tutur Abdullah, Jumat (16/4/2021).

Ditampar, ditendang hingga dijambak

Namun tiba-tiba, pelaku JT melakukan tindakan mengejutkan.

Dia menampar perawat perempuan tersebut dan meminta korban bersujud untuk minta maaf pada keluarganya.

Saat CRS bersujud, JT malah menendang perutnya hingga tersungkur.

Tidak selesai sampai di situ, JT juga menjambak rambut korban.

"Rambut korban juga sempat dijambak oleh terlapor. Korban berhasil keluar kamar setelah diselamatkan rekannya," kata dia.

Kejadian tersebut terekam dalam video dan viral di media sosial.

Pelaku mengaku polisi

Ketika rekan CRS hendak melerai, JT justru mengaku-aku sebagai polisi. JT juga sempat melempar ponsel seorang satpam yang merekam kejadian penganiayaan itu.

"Jadi kebetulan ada polisi juga yang keluarganya dirawat. Begitu datang polisi ini membantu, pelaku ini juga mengaku sebagai polisi," tutur Direktur Utama Keperawatan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang Benedikta Beti Bawaningtyas.

Namun, setelah ditelusuri rupanya pelaku bukan anggota kepolisian.

"Setelah kami klarifikasi, bukan polisi," tutur dia.

Alami luka-luka dan trauma

Akibat tindakan tersebut, CRS mengalami sejumlah luka.

Korban mengalami luka memar di bagian mata kiri, bengkak di bibir dan sakit di bagian perut.

Bukan hanya luka fisik yang dialami oleh CRS, perawat itu pun mengalami trauma.

Pihak rumah sakit memberikan psikiater untuk mendampingi korban.

Mereka juga mendukung langkah CRS membawa kasus ini ke ranah hukum.

Sudah sesuai SOP

Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakil Siloam Sriwijaya Palembang Bona Fernando mengemukakan, CRS telah melakukan tugasnya sesuai dengan prosedur.

CRS memang harus mencabut selang infus lantaran anak dari pelaku sudah dinyatakan sehat dan bisa dibawa pulang.

"Perawat kami sudah SOP. Semuanya sudah sesuai prosedur," tutur Bona.

_________
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Baru Perawat Dianiaya, Dijambak hingga Ditendang Ayah Pasien, Pelaku Mengaku Kelelahan dan Terancam 2 Tahun Penjara"
Editor : Pythag Kurniati

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Jason Tjakrawinata (JT) Pemukul Perawat Dikenal Sebagai Pengusaha Bengkel di Kayuagung,
Penulis: Winando Davinchi
Editor: Prawira Maulana

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved