Gubernur Sutarmidji Larang Warga Berkunjung ke Sintang, Bupati Jarot: Pikirkan Dampak Ekonominya
"Apa yang dimaksud Pak Gubernur bagus, membantu kita juga untuk memperketat orang masuk sintang. Beliau mengimbau itu bagus, tetapi kita pikirkan juga
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bupati Sintang, Jarot Winarno mengaku memahami maksud dari Gubernur Kalbar, Sutarmidji yang menyatakan warga sebaiknya tidak berkunjung ke Sintang, jika tidak ada keperluan penting karena tingkat keterjangkitan corona meningkat di Kabupaten Sintang.
Jarot menilai, ucapan Gubernur Kalbar tersebut membantu pemda Sintang untuk memperketat orang masuk ke Sintang.
"Apa yang dimaksud Pak Gubernur bagus, membantu kita juga untuk memperketat orang masuk sintang. Beliau mengimbau itu bagus, tetapi kita pikirkan juga lah dampak ekonominya juga, ya kan!" kata Jarot, Sabtu 17 April 2021.
Menurut Jarot, konektivitas antara Sintang-Pontianak-Jakarta, sangat erat sekali. Dalam satu pekan saja, ada sekitar 300 mobil bok yang masuk ke Sintang dari Pontianak.
Baca juga: Jarot Ungkap 90 Persen Kasus Corona di Sintang Riwayat Perjalanan Pontianak, Singkawang dan Jakarta
"Jadi kadang kalau disuruh milih antara takut dengan corona atau dengan masalah perut mereka akan milih masalah perut. Jadi sales tetap kerja dia, datang ke sintang. Imbauan itu bagus bagus aja buat kita, ndak ada masalah, namun kita perketat orang masuk sintang, itu paling penting," bebernya.
Dalam situasi lonjakan kasus corona di Kabupaten Sintang, menurut Jarot harusnya provinsi membantu sarana dan prasarana, termasuk membantu peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan.
"Kita nih babak belur, ini pasien dari kapuas hulu dan melawi, Sekadau ke Sintang, karena kita kan rumah sakit rujukan. Dalam situasi seperti ini provinsi bantu lah apa yang bisa dibantu," tegasnya.
Para tenaga kesejahatan kata Jarot, dasarnya manusia biasa, yang bisa jenuh, bosan, capek bahkan terpapar corona. Jika masyarakat tidak bisa melakukan protokol kesehatan ketat, itu berarti menambah beban pada tenaga kesehatan.
"Makin banyak positif dan dirawat, mereka sudah lelah dan capek. Berilah motoviasi pada seluruh pihak, tim satgas capek juga. Saya biasa masuk ruang isolasi, sampai orang khawatir saya kena corona. Saya masuk untuk memberi suport pada nakes dan pasien. Artinya, kita jagalah Sintang dari corona. Para nakes mereka manusia biasa, yang juga bisa lelah, apalagi tingkat kesejahterannya tidak diperhatikan," tukasnya. (*)