Pengunjung Warkop Positif Covid 19

Geram Masih Ada Warga Tak Percaya Corona, Camat Sintang: Ikut Saya ke Pemakaman, Gali Kubur

Sebagai ketua satgas kecamatan, Siti hampir tak pernah absen menyaksikan pemakaman jenazah pasien covid-19.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson meninjau fasilitas gedung diklat yang bakal dijadikan ruang isolasi pasien covid tambahan. Kunjungan kadiskes provinsi ke Sintang tersebut atas arahan Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyikapi lonjakan kasus corona di Sintang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Siti Musrikah geram. Masih ada warga yang tidak percaya dengan adanya Covid-19. Padahal, virus corona itu nyata dan sudah merenggut nyawa 22 jiwa masyarakat Sintang.

"Covid itu nyata ada di Sintang. Banyak yang bilang corona itu tidak ada.
Kalau belum percaya, ikut saya ke pemakaman berikutnya, tinggal pilih, mau jam 12 malam, biasa itu," kata Camat Sintang, Siti Musrikah saat memberikan arahan pada puluhan pengunjung warung kopi di jalan Lintas Melawi, pasca ditemukan satu orang pengunjung positig corona berdasarkan rapid test antigen.

Sebagai ketua satgas kecamatan, Siti hampir tak pernah absen menyaksikan pemakaman jenazah pasien covid-19.

Siti harus memastikan warganya yang menjadi korban keganasan virus corona itu memperoleh pemakaman yang layak, tapi tetap dengan protokol covid.

Saking seringnya memakamkan jenazah pasien covid-19, kesan kuburan menakutkan sudah hilang dibenaknya.

Baca juga: Minta Masyarakat Jangan Anggap Remeh Corona, Wakapolres Sintang: Yang Meninggal Banyak

"Kuburan tidak menakutkan lagi. Jam 2 malam, sudah pernah, karena sudah 26 orang yang meninggal, subuh kemarin ada juga. Saya mencari voluntir, siapa yang bersedia menggali kubur. Karena 26 orang yang meninggal, 22 orang warga kecamatan sintang," ujar Siti, Jumat 16 April 2021.

Menurut Siti, meningkatkan kasus konfirmasi di Sintang, karena tingkat mobilisasi warga dengan jumlah paling tinggi. Siti membantah peningkatan kasus corona karena satgas tidak bekerja.

"Terkesan kami tidak kerja, padahal sudah cukup kami berbuih-buih kata orang sitnang, tapi itulah hasilnya masih banayk orang yang tidak percaya ada covid," tegasnya.

Siti menilai, situasi pandemi covid-19 di Sintang sudah krisis. Oleh sebab itu, Satgas menempuh tindakan tegas.

"Mohon maaf jika kami harus berteriak karena dengan persuasif yang baik tidak didengar. Apa boleh buat. Kaeena ini sudah krisis. Satu hari kami pernah memakaman 3 orang. Jangan terulang kembali. Mudah mudahan subuh kemren yang terkahir Jenazah yang kami makamkan. Intinya kami ingin semua warga sintang ini baik dan sehat dan covid segera pergi. Paling tidak harus segera turun," harapnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved