Apa Itu Rukyatul Hilal dan Hisab yang Tentukan Hasil Sidang Isbat Penetapan Kapan Puasa 1 Ramadhan
Rukyatul Hilal merupakan aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat Matahari terbenam menjelang awal bulan pada Kalender Hijriah.
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hasil Rukyat dan Hisab adalah dua metode penetuan awal Puasa 1 Ramadhan 1442 H dalam Sidang Isbat.
Ada dua metode untuk menentukan awal Ramadhan. Dua metode itu adalah hisab dan rukyat.
1. Rukyat
Rukyatul Hilal merupakan aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat Matahari terbenam menjelang awal bulan pada Kalender Hijriah.
Bersama ormas dan para pakar, Kemenag terlebih dulu melakukan perhitungan-perhitungan soal ketinggian hilal.
Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya 'salah lihat'.
Baca juga: Bagaimana Jika Hilal Penetapan 1 Ramadhan 2021 Tidak Tampak dan Apa Itu Metode Hisab di Sidang Isbat
Jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan objek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau objek lainnya.
Perlu diketahui, hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak.
Jika ketinggiannya di bawah itu, artinya belum rukyat.
2. Hisab
Metode Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.
Ada beberapa rujukan atau kitab yang digunakan di Indonesia dan sudah menggunakan metode kontemporer.
Sementara, Kemenag menggunakan data ephemeris hisab rukyat. Meski ada beberapa metode hisab rukyat, biasanya hasilnya sama.
Kedua metode ini merupakan sebuah cara untuk menentukan awal bulan, tidak bisa dinafikkan satu sama lain karena semuanya saling mendukung.
Baca juga: RESMI Menteri Agama Umumkan Hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 2021 Hari Ini 12 April Live Medsos Kemenag
Pemerintah Gelar Sidang Isbat Penetuan 1 Ramadhan 1442 H