APA ITU Wahhabi? KH Said Aqil Siradj Sebut Wahhabi Pangkal Masuk Teroris, Simak Fakta Tentang Wahabi

Beberapa hari lalu bom bunuh diri meledak di Makassar dan selang beberapa waktu ada aksi teror seorang wanita di Mabes Polri.

Editor: Syahroni
ISTIMEWA
KH. Imam Jazuli, Lc. MA, Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon. 

Semenjak Salafi memisahkan diri dari Wahhabi, purifikasi Islam tidak berbahaya, karena Salafi menekankan pada perbaikan moralitas umat, peningkatan kuantitas ibadah Sunnah, dan siap berdialog dengan keragaman.

Tetapi tidak bagi Wahhabi-Salafi. Kelompok Wahhabi bersembunyi di balik topeng Salafi, lalu menyusupkan ideologi kekerasan.

Karenanya, kaum Salafiyun (pendukung Salafi) berdakwah secara lemah lembut, tetapi Wahhabiyun atau Wahhabi-Salafi berdakwah secara radikal.

Hal lain yang juga penting membedakan kelompok Salafi dan kelompok Wahhabi-Salafi adalah aspek ekonomi-budayanya.

Wahhabi-Salafi berbahaya bukan saja karena gagasan yang mereka usung, melainkan proyek kolonialisasi yang mereka lakukan.

Di tataran permukaan, yang bisa dicermati kasatmata, Wahhabi-Salafi adalah gerakan kekerasan.

Tetapi, aspek di balik panggung yang tidak mudah dicermati adalah aspek aliran dana internasional.

Atas berbagai alasan, relasi ekonomi ini menghubungkan antara kelompok Wahhabi-Salafi lokal dengan jaringan global mereka (Bahgat, 2004).

Berbeda halnya dengan gerakan Salafi murni.

Dasar ketulusan hati mereka dalam mendakwahkan paham Salafisme menjadi alasan mereka menolak hal-hal berbau politik, apalagi kepentingan material-duniawiah.

Gerakan Salafi ini murni demi menegakkan akhlak individual maupun sosial.

Sasaran dakwah Salafiyah ini adalah kebobrokan moralitas umat.

Tentu saja mereka tidak akan pernah mendakwahkan moralitas dengan cara-cara yang immoral, tidak bermoral.

Sedangkan Wahhabi-Salafi tidak peduli hal ini.

Salah satu bukti kasatmata Wahhabi-Salafi yang tidak peduli pada moralitas bisa dilihat dari ketidakpedulian mereka pada citra Islam secara menyeluruh.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved