Bupati Muda Optimis Percepat Capaian Zero Stunting di Kubu Raya

Muda pun menerangkan, untuk menekan angka stunting, Pemkab Kubu Raya telah berupaya melakukan berbagai inovasi, bahkan hingga di tingkat desa, seperti

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat penandatanganan komitmen bersama percepatan capaian zero stunting di Kabupaten Kubu Raya, pada Selasa 30 Maret 2021 kemarin 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Bupati Kubu Raya Raya Muda Mahendrawan menyatakan optimismenya untuk terus berupaya mengejar percepatan penurunan zero stunting, pada Rabu 31 Maret 2021.

Menurut Muda juga, dalam mengejar percepatan tersebut dapat dilakukan bersama-sama oleh semua sektor melalui program inovasi.

"Kita tau ini memang berat, tapi melalui kebiasaan yang dibangun di masyarakat yang dimulai dengan cara pikir. Jika sudah faham,  sudah sadar dan satu pemahaman maka yang ditargetkan ini akan tercapai," kata Muda Mahendrawan, pada Rabu 31 Maret 2021.

Muda pun menerangkan, untuk menekan angka stunting, Pemkab Kubu Raya telah berupaya melakukan berbagai inovasi, bahkan hingga di tingkat desa, seperti pengadaan USG portable di tingkat desa melalui Dana Desa. 

Baca juga: Akademisi Magister Manajemen UNTAN Bantu Pasarkan Produk UMKM di Kubu Raya Secara Digital

"Desa-desa sudah mulai membuat regulasi untuk pengadaan USG portable, sehingga kepungannya akan lebih fokus dan deteksi dininya juga akan lebih cepat," tutur Muda. 

Selain itu, kata Muda, untuk penurunan angka stunting, Pemkab Kubu Raya juga akan berupaya melalui program-program lainnya secara ' kepong bakul' bersama masyarakat seperti air bersih dan sanitasi. 

"Yang terpenting adalah faktor pisikis terutama kebahagiaan. Karena kebahagiaan itu akan memunculkan sugesti sehat yang baik, saya yakin stunting akan menurun dengan sangat cepat  dan zero stunting tidak manjadi suatu yang mustahil," kata Muda. 

Muda menambahkan, sistem data berbasis geospasial juga sudah dilakukan Pemkab Kubu Raya, data si-bunda, ibu hamil, anak, bayi dan balita yang ada di tiap rumah sudah berbasiskan by name, by addres, by koordinat dan infografis dengan kondisi yang ada, diiringi dengan adanya pendataan keluarga yang dilakukan oleh BKKBN di semua desa. 

"Yang kita kejar adalah data di setiap rumah tangga, sehingga ini akan memudahkan kita untuk menuju satu data, satu peta dalam meramu kebijakan yang tepat dan efektif. Perencanaan jauh lebih maksimal, apalagi dalam evaluasi dan monitoring serta pengendalian langkah-langkah semua kegiatan dan program yang kita lakukan," kata Muda. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved