Sepasang Kekasih di Landak Jadi Tersangka Aborsi❗ Diduga Ada Keterlibatan Asisten Apoteker

Usut punya usut, sebelumnya sekitar tahun 2020 BG dan YS memang sudah sepakat untuk berniat menggugurkan kandungan yang ada pada YS.

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
BG dan YS pelaku aborsi saat diamankan oleh pihak Polres Landak 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Sepasang kekasih yakni BG (laki-laki) warga Kecamatan Ngabang dan YS (perempuan) warga Kecamatan Jelimpo, diamankan pihak kepolisian Polres Landak pada Jumat 19 Maret 2021.

Keduanya diamankan karena diketahui diduga melakukan upaya aborsi untuk menggugurkan janin yang sedang dikandung oleh YS akibat hubungan pacaran kedua sejoli ini.

Selain BG dan YS, pihak kepolisian juga menangkap tiga orang lainnya yakni DS dan WK warga Sungai Pinyuh serta AH warga Kota Pontianak.

Ketiga orang tersebut juga ikut terlibat dalam proses upaya abrosi.

Baca juga: Walau Tak Digaji, Bupati Karolin Harap TP PKK Landak Tetap Berkerja Untuk Masyarakat

Kapolres Landak AKBP Ade Kuncoro Ridwan SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Sugiyono menerangkan, terbongkarnya upaya dugaan aborsi tersebut diketahui setelah YS mengalami sakit yang tidak biasa.

"Jadi hari Jumat kemarin YS ada keluar pendarahan-pendarahan dan dibawa ke RSUD. Jadi dapat laporan dari rumah sakit, yang menyatakan YS hamil, tapi janin sudah meninggal," ujar Kasat kepada Tribun pada Selasa 23 Maret 2021.

Disampaikan Kasat, usut punya usut, sebelumnya sekitar tahun 2020 BG dan YS memang sudah sepakat untuk berniat menggugurkan kandungan yang ada pada YS.

Dimana saat itu usia kandungan sudah 6 bulan.

"Konsumsi obatnya itu sekitar bulan Januari 2021, sepekan setelah diminum memang ada reaksi dengan mengeluarkan gumpalan darah, tapi tidak tuntas. Itu keterangan dari YS," kata Iptu Sugiyono.

Sehingga YS dibawa ke Rumah Sakit karena mengalami pendarahan.

Dari hal tersebutlah akhirnya terbongkar adanya upaya aborsi.

Kemudian diketahui ada mengkonsumsi obat yang diduga memang untuk aborsi.

Sedangkan keterlibatan dari tiga orang lainnya berawal dari BG yang menghubunggi temannya yakni DS warga Sungai Pinyuh.

"Di situ BG berkomunikasi dengan DS bagaimana cara gugurkan kandungan," kata Kasat.

Kemudian oleh DS, diarahkanlah BG kepada WK yang juga warga Sungai Pinyuh dan dulunya pernah sekolah perawat tapi tidak tamat.

Baca juga: Tim Kemhan RI Tinjau Kegiatan Non Fisik TMMD 110 di Menyuke Kabupaten Landak

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved