AMERIKA Vs Rusia Terlibat Perang Dingin (Lagi) ? Gara-gara Tuduhan Presiden AS Joe Biden ke Putin
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia mengira Presiden Vladimir Putin adalah "pembunuh" dalam sebuah wawancara
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Perang dingin menjadi satu di antara catatan sejarah penting yang melibatkan dua negara besar dunia.
“Perang’‘ yang sekaligus memunculkan banyak kekhawatiran akan pecahnya perang semesta yang sesungguhnya.
Perang dingin disebut berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet, yang menjadi musuh utama Amerika Serikat kala itu.
Nah, baru-baru ini, hubungan Amerika Serikat dan Rusia yang tak lain pecahan utama dari Uni Soviet tersebut dikhawatirkan akan membuat keduanya kembali terlibat situasi perang dingin.
Baca juga: 23 WNA Dari Malaysia Hingga Jerman dan Amerika Masih Tinggal di Kapuas Hulu
Dikutip dari laman Kontan.co.id, Kremlin mengatakan pada hari Jumat 19 Maret 2021 bahwa Moskow selalu mengharapkan yang terbaik tetapi bersiap untuk yang terburuk ketika ditanya tentang kemungkinan Perang Dingin baru antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Hubungan diplomatik AS-Rusia merosot ke level terendah baru pekan ini setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan dia mengira Presiden Vladimir Putin adalah "pembunuh" dalam sebuah wawancara yang mendorong Rusia menarik duta besarnya untuk Amerika Serikat.
Putin kemudian menawarkan pembicaraan virtual langsung kepada Biden dalam beberapa hari mendatang.
Pada hari Jumat 19 Maret 2021, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan tawaran pembicaraan Vladimir Putin tetap terbuka.
Dan bahwa Vladimir Putin dapat melakukan kapan saja yang sesuai untuk Presiden AS Joe Biden.
Meskipun tawaran itu tidak akan tetap di atas meja untuk waktu yang tidak ditentukan.
Baca juga: CHINA Vs Amerika Serikat, Tiongkok Bisa Hancurkan Militer AS Jika Pecah Perang di Laut China Selatan
"Putin mengatakan bahwa terlepas dari segalanya, tidak ada gunanya bermain di diplomasi megafon dan duri perdagangan,”
“Ada gunanya melanjutkan hubungan," kata DmitryPeskov kepada wartawan dalam konferensi per seperti dilansir Reuters.
Dia ditanyai tentang Perang Dingin baru antara kedua negara.
"Kami, tentu saja, selalu berharap yang terbaik, tetapi selalu siap untuk yang terburuk,”
“ Mengenai Rusia, Presiden Putin dengan jelas telah menyatakan keinginannya untuk melanjutkan hubungan ...," katanya.