KISAH Sandi Selamat dari Maut Bus Terjun ke Jurang Tikungan Cae Dusun Cilangkap! 29 Meninggal Dunia

Sedangkan, dirinya saat itu masih sadar dan masih bisa keluar dari dalam, ketika bus itu sudah dalam posisi terguling di dalam jurang.

Editor: Marlen Sitinjak
HILMAN KAMALUDIN/TRIBUN JABAR
Bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan maut masuk jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Rabu 10 Maret 2021. 

Saat itu, kata dia, warga setempat berada di atas jurang atau di Tikungan Cae.

Kemudian, warga banyak yang menolong dirinya meskipun saat itu dalam kondisi gelap karena tiang listrik di sekitar lokasi itu juga dihantam bus tersebut.

Beruntung, kata dia, akibat kecelakaan tersebut ia hanya mengalami patah tangan kiri dan tidak ada lagi luka yang serius.

"Ini hanya tangan (patah), akibat tertumpuk orang," katanya.

Baca juga: Bus Sri Padma Alami Kecelakaan di Tanjakan Cae, Puluhan Penumpang Meninggal Dunia

Kondisi terkini bus yang masuk jurang di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu 10 Maret 2021 - Korban Tewas Kecelakaan Bus di Sumedang Bertambah 2 Orang, Total Ada 29 Orang.
Kondisi terkini bus yang masuk jurang di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu 10 Maret 2021 - Korban Tewas Kecelakaan Bus di Sumedang Bertambah 2 Orang, Total Ada 29 Orang. (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Makam Syekh Abdul Muhyi, Tujuan Wisata Religi Siswa SMP dari Subang

Sebanyak 29 orang meninggal dunia akibat bus terjun ke jurang di tanjakan Ace, Kecamatan Wado, Sumedang.

Bus yang membawa 66 siswa, orang tua serta guru pembimbing itu, sedang dalam perjalanan pulang dari objek wisata ziarah Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.

Seperti apa objek wisata ziarah Pamijahan tersebut? Ternyata sudah dikenal sejak dulu.

Di lokasi itu terdapat makam Syekh Abdul Muhyi, ulama besar yang menyebarkan agama Islam di wilayah Tasikmalaya.

Konon, sembilan Wali pernah berkumpul di tempat ziarah yang terletak di Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, ini.

Baca juga: Apa Itu Tanjakan Cae yang Jadi Lokasi Kecelakaan Bus Rombongan SMP IT Al Muawwanah Cisalak Subang

"Makanya muncul anggapan di kalangan peziatah di Pulau Jawa bahwa Syekh Abdul Muhyi adalah Wali kesepuluh di Pulau Jawa," kata Dede Nurjaman, pengelola wisata religi Pamijahan, Kamis sore.

Karenanya, pada hari-hari besar Islam, terutama bulan Mulud, ratusan bus peziarah yang mendatangi makam sembilan Wali selalu menyempatkan ziarah ke Pamijahan.

"Kata mereka, tidak afdol ziarah ke sembilan Wali tanpa berziarah ke makam Syekh Abdul Muhyi yang disebut-sebut sebagai Wali kesepuluh," ujar Dede.

Para peziarah selalu menginap satu sampai dua malam. Terkadang yang perorangan sampai seminggu berada di sana. "Minimal rombongan peziarah menginap semalam," ujar Dede.

Di komplek pemakaman, tidak hanya terdapat makam Syekh Abdul Muhyi serta para ulama tempo dulu, tapi juga terdapat gua Safarwadi yang fenomenal.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved