Apa Itu Tanjakan Cae yang Jadi Lokasi Kecelakaan Bus Rombongan SMP IT Al Muawwanah Cisalak Subang
Apa Itu Tanjakan Cae yang Jadi Lokasi Kecelakaan Bus Rombongan SMP IT Al Muawwanah Cisalak Subang
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kecelakaan terjadi di Tanjakan Cae, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu 10 Maret 2021 sekitar pukul 18.30 WIB.
Bus Sri Padma Kencana yang membawa rombongan peserta ziarah SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang jatuh ke jurang sedalam 500 meter yang mengakibatkan 27 orang meninggal dunia.
Basarnas Bandung berhasil mengevakuasi seluruh penumpang yang berjumlah 66 orang, termasuk 5 orang anak-anak.
Tanjakan Cae berada masuk dalam wilayah Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
Waslim salah satu warga sekitar menceritakan kondisi jalan tempat bus Sri Padma Kencana mengalami kecelakaan.
Baca juga: Terjepit Jok Bus, Mimin Merangkak Cari Anaknya: Kesaksian Korban Kecelakaan Maut di Sumedang Jabar
Ia mengatakan, Tanjakan Cae, Wado, Sumedang terkenal ekstrem. Kondisinya menanjak dan berkelok.
Pria yang ikut membantu evakuasi korban tersebut mengatakan diduga sopir tak tahu medan.
"Kondisinya memang menanjak dan berkelok. Kalau sopir yang tahu medan di sini pasti sudah paham," katanya.
"Mungkin sopirnya ini tidak tahu medan, jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," kata Waslim.
Hal senada juga dikatakan oleh Bupati Sumedang Dony Ahmad Munur.
Ia menyampaikan lokasi kecelakaan bus di Tanjakan Cae memang rawan kecelakaan.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Sumedang, 27 Penumpang Bus dari Tasikmalaya ke Subang Meninggal
"Iya memang di sana sering terjadi kecelakaan, di sana memang harus hati-hati. Jalan ini jalan provinsi tapi kami tetap sediakan lampu PJU-nya, marka jalan, dan sebagainya. Ini jadi perhatian kami secepatnya," katanya.
Tercatat, Pada tahun 1980 silam di tempat yang sama pernah terjadi kecelakaan yang melibatkan group kesenian calung dan menelan korban jiwa.
Lalu pada tahun 2012 kecelakaan yang sama terjadi ketika bus Maju Jaya jurusan Tasikmalaya - Cikampek terperosok hingga menyebabkan 12 orang meninggal dunia dan 26 orang luka-luka.
Dony Ahmad Munur mengatakan, perlu ada penanganan khusus di Tanjakan Cae agar tak lagi memakan korban.