11 Srikandi Duduki DPRD Provinsi Kalbar

Anggota DPRD Provinsi perempuan tetap harus bersemangat untuk menunjukkan kinerja yang baik sebagai wakil rakyat

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ridho
Anggota DPRD Provinsi Kalbar Fraksi PDI Perjuangan, Eni Lestari. DHO 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dengan dilaksanakannya pelantikan empat Anggota DPRD Provinsi Kalbar hasil Pergantian Antar Waktu (PAW) dari Fraksi PDI Perjuangan, membuat jumlah keterwakilan perempuan di parlemen Kalbar tersebut meningkat.

Hal ini menyusul adanya Niken Tia Tantina dan Eni Lestari yang menjadikan perempuan di DPRD Provinsi Kalbar 11 dari total 65 anggota.

Untuk diketahui, adapun anggota DPRD Provinsi Kalbar lainnya dari kaum perempuan ialah Yuliana dari Fraksi Gerindra, Juliarti Djuhardi Alwi dari Fraksi PKB, Yuliani dari Fraksi PAN.

Mieske Anggrainy dan Angeline Fremalco dari Fraksi PDI Perjuangan, Ermin Elviani dan Neneng dari Fraksi Partai Demokrat, Kho Susanti dari Fraksi NasDem, dan Suma Jenny Heryanti dari Fraksi Golkar.

Baca juga: Pesan Wagub Kalbar Untuk Empat Anggota DPRD Provinsi Kalbar Hasil PAW

Sebelumnya, Presedium JaDI Kalbar, Umi Rifdiawaty berharap keterwakilan perempuan di DPRD Kalbar diharapkan memberikan warna tersendiri untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.

Ia juga berharap agar anggota DPRD Provinsi perempuan tetap harus bersemangat untuk menunjukkan kinerja yang baik sebagai wakil rakyat, kondisi saat ini harus dianggap sebagai tantangan bagi perempuan Kalbar.

"Sesuai dengan kewenangan yang dimiliki terkait penganggaran, bagaimana anggota legislatif (aleg) perempuan membuat kebijakan program dan anggaran yang berpihak pada perempuan dan anak," tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, keberadaan aleg perempuan juga diharapkan dapat memberikan warna lain dan pengaruh terkait kinerja DPRD, hal yang paling mudah misalnya adalah disiplin dalam menepati waktu, meskipun ini harusnya dilakukan oleh semua aleg.

Sementara itu, Kabid Kajian Politik Perempuan Pokja Rumah Demokrasi, Elfira Apriyanti berharap aleg perempuan dapat peduli dan konsen terhadap masalah perempuan dan anak.

Mengingat permasalahan di Kalbar cukup kompleks seperti tingkat permasalahan perempuan dan anak yang tiap tahun semakin meningkat, kata dia, membuat masyarakat Kalbar juga sangat prihatin.

"Anggota dewan perempuan harus bisa mewujudkan kepentingan kaum perempuan pula," tukasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved