Disdikbud Kota Pontianak Perluas PTM, Kepsek SD Islam Al-Azhar 21 Pontianak Ungkap Hal Ini

Kepala Sekolah Sekolah Dasar (SD) Islam Al-Azhar 21 Pontianak, Anika Ekasari mengatakan, bahwa pihaknya memang sejak Desember 2020 sudah mempersiapkan

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Rokib
Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji meninjau langsung pelaksanaan belajar tatap muka di SMA Negeri 3 Pontianak, Senin 22 Februari 2021 pagi. oki 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus memperluas Pembelajaran Tatap Muka di Kota Pontianak.

Hingga kini berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak sudah sebanyak 28 SMP negeri dan 36 SD yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Sekolah yang melakukan PTM merupakan sekolah yang memang benar-benar siap dari semua fasilitas untuk melakukan PTM.

Kepala Sekolah Sekolah Dasar (SD) Islam Al-Azhar 21 Pontianak, Anika Ekasari mengatakan, bahwa pihaknya memang sejak Desember 2020 sudah mempersiapkan semua fasilitas untuk melaksanakan PTM.

Hingga pada 5 Februari 2021 SD Islam Al-Azhar 21 Pontianak mendapatkan izin dari Disdikbud Kota Pontianak dan surat izin dari Yayasan Kejayaan Islam Khatulistiwa pada 26 Februari 2021 untuk melakukan belajar tatap muka.

Baca juga: Harisson Ingatkan Kota Pontianak untuk Evaluasi Belajar Tatap Muka SD/SMP Dengan Swab PCR

Ia mengatakan dari jumlah siswa kelas 6 SD Islam Al-Azhar 21 Pontianak sebanyak 102 sekitar 60 siswa yang melakukan belajar tatap muka atau sekitar 65 persen.

Siswa yang melakukan PTM tersebut, lanjutnya memang yang mendapatkan izin dari orang tuanya.

"Yang tidak menyetujui tetap dilakukan secara daring. Jadi yang belajar tatap muka ini memang siswa yang dapat izin dari orang tua," ungkapnya.

Pada PTM di Al-Azhar ini dibagi empat kelompok, dalam satu kelompok maksimal 18 siswa.

Yang mana pada proses belajar mengajar guru di kelas dilakukan secara tatap muka dan sekaligus di koneksikan secara online dengan siswa yang tidak mendapatkan izin dari orang tua.

Ia mengaku, memang sebelum dilakukan PTM ini guru dan siswa memang tidak dilakukan swab.

Akan tetapi, diungkapkannya protokol kesehatan dilakukan secara ketat.

"Guru dan siswa memang sebelumnya PTM ini tidak dilakukan swab, tapi protokol kesehatan secara ketat, harus masuk dalam keadaan sehat dengan kondisi suhu tubuh maksimal 37.3 dan setiap siswa yang masuk kelas kita catat, karena setiap minggu kita Laporan ke Dinas Pendidikan, serta kita menjaga jarak dengan katat mulai dari jalan mau masuk kelas hingga dalam kelas," ungkapnya.

Dari hasil monitoring Disdikbud Kota Pontianak, Eka menjelaskan bahwa Al-Azhar memang layak untuk melaksanakan PTM sesuai dengan fasilitatas yang tersedia.

"Semua fasilitas sudah kami siapkan sejak Desember 2020 dan dari hasil monitoring dari Disdikbud, SD Al-Azhar dinyatakan sudah siap dalam melakukan PTM, untuk itu kami berani melakukan PTM. Kita juga bekerja sama dengan Puskesmas dalam pengawasan," ungkapnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved