KONGRES Luar Biasa Demokrat, Partai Demokrat Dinilai Bisa Berbenah Awal Jelang Pemilu Serentak 2024
Baru-baru ini, Partai Demokrat adalah satu di antara partai politik yang tengah ‘diguncang’ prahara persaingan internal.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kongres Luar Biasa adalah satu di antara mekanisme dalam sebuah organisasi untuk mengambil sebuah kebijakan tertentu.
Termasuk kebijakan yang bersifat mendesak dan juga untuk berbagai keputusan strategis yang menyangkut organisasi tersebut.
Baru-baru ini, Partai Demokrat adalah satu di antara partai politik yang tengah ‘diguncang’ prahara persaingan internal.
Sejumlah pihak menilai Kongres Luar Biasa Demokrat alias Kongres Luar Biasa Partai Demokrat itu lantaran persaingan antara kubu AHY Vs Moeldoko atau SBY Vs Moeldoko, sehingga munculnya momentum KLB Partai Demokrat yang digelar pada hari ini Jumat 5 Maret 2021.
Baca juga: Apa Itu Demokrat? Sejarah Daftar Ketua Umum Partai Demokrat dan Respons AHY Terkait KLB Sibolangit
Terlepas dari kisruh yang terjadi di Internal Partai Demokrat hingga munculnya Kongres Luar Biasa Demokrat alias KLB Partai Demokrat kali ini, atau seperti apa keabsahan KLB Partai Demokrat tersebut, persitiwa ini justru dinilai bisa menjadi momen ‘menguntungkan’ bagi Partai Politik yang pernah berkuasa satu dekade di Indonesia tersebut.
Adalah Pengamat Politik Universitas Islam Negeri - UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno yang memberikan penilaian itu.
Dikutip dari laman Kompas.com Jumat 5 Maret 2021, Adi Prayitno menilai Partai Demokrat justru masih memiliki waktu untuk berbenah setelah gerakan kongres luar biasa atau KLB Partai Demokrat yang diselenggarakan oleh para ‘mantan’ kadernya tersebut.
Adi Prayitno menjelaskan bahwa satu di antara keberuntungan yang dimiliki Partai Demokrat adalah konflik di tubuh partai berlambang Mercy itu terjadi di awal tahun 2021.
Baca juga: Respons Terpilihnya Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat via KLB, AHY: Berkomplot dengan Eksternal
Alias tidak menjelang Pemilu Serentak 2024 nanti.
"Partai pasti dirugikan sekecil apa pun dalam konflik ini. Tapi untungnya konflik Demokrat terjadi di awal tahun 2021," kata Adi Prayitno sebagaimana dikutip dari Kompas.com, yang mewawancarainya pada Jumat 5 Maret 2021.
"Kalau konflik ini bisa selesai, ada waktu sekitar 3,5 tahun untuk recovery, cukup rasional," ujar Adi Prayitno lagi.
Adi Prayitno menilai jika bisa selesaikan konflik, elektabilitas AHY dan Partai Demokrat tidak akan langsung turun.
Sebab, Adi Prayitno menjelaskan, memori publik pada kejadian politik di Indonesia itu pendek.
"Memori publik kita pada peristiwa politik itu pendek,’‘
“Jadi efek konflik di Partai Demokrat masih bisa dibenahi. Bisa dibangun kembali," tuturnya.
Baca juga: Susunan Pengurus Partai Demokrat Versi KLB - Moeldoko Ketua Umum, Marzuki Alie Ketua Dewan Pembina
Adi Prayitno juga menilai bahwa KLB yang dilakukan oleh eks kader Partai Demokrat tidak akan memiliki pengaruh besar untuk Partai Demokrat.
Sebab, sampai hari ini baik DPC dan DPD yang sebagai kader resmi masih menyatakan tunduk pada kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat AHY.
"Melihat DPC dan DPD Demokrat belum ada yang menyeleweng, masih (setia) pada AHY, sekali pun KLB terselenggarakan, selain dipertanyakan legitimasinya, tidak ada goresan yang signifikan untuk Partai Demokrat selama loyalis AHY tidak berpindah haluan," kata Adi Prayitno .
Moeldoko Melanggeng Jadi Ketum Demokrat Versi KLB
Sebagai informasi KLB yang dilakukan kubu Kontra AHY menyatakan Moeldoko sebagai Ketua Umum, dan Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina.
Dalam tayangan Kompas TV, diketahui melalui sambungan telefon Moeldoko menyatakan menerima keputusan tersebut.
"Saya menghargai dan menghormati keputusan saudara. Oke, kita terima menjadi ketua umum," tutur Moeldoko.
Baca juga: Profil Moeldoko Ketua Umum Demokrat Versi KLB Partai Demokrat
Selain itu, Marzuki Alie juga mengatakan bahwa dirinya siap bekerja sama dengan Moeldoko untuk memenangkan Partai Demokrat pada 2024.
"Moeldoko Ketum, saya Ketua Dewan Pembina. Jadi keputusan Kongres merupakan keputusan yang tertinggi,’'
“Jadi saya dan Pak Moeldoko akan bergandeng tangan untuk memenangkan PD 2024, termasuk memenangkan pilpres," sebut Marzuki dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat.
Materi di artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demokrat Dinilai Bisa Berbenah Hadapi Efek KLB Buatan Kubu Kontra AHY"