Kadisbun Kalbar Sebut Data Kompilasi Terakhir 500 Hektare Lahan Terbakar, Terluas di Ketapang

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero mengatakan sebanyak 28 korporasi tersebut baru terindikasi terjadi Ke

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ANGGITA PUTRI
Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Barat, Heronimus Hero. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Update terkini total ada 28 Korporasi di Kalbar terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi dilahan konsesi masing-masing.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero mengatakan sebanyak 28 korporasi tersebut baru terindikasi terjadi Kebakaran hutan dan lahan berdasarkan data hotspot citra satelit.

“Jadi kita langsung analisis berdasarkan peta perizinan yang kita punya, memang ada ditemukan. Jadi setiap hari kami lapor ke Pak Gubernue data hotspot seperti hari ini tidak ada titik api,” ujarnya, Kamis 4 Maret 2021.

Dikatakannta data 28 korporasi tersebut yang terindikasi terjadi karhutla di konsesi masing-masih.

“Adapun langkah selanjutnya, kita langsung konfirmasi ke mereka, bisa via telepon, menurunkan tim, dan memang beberapa ada yang via telepon. Ternyata memang ada yang jaraknya dekat konsesi tapi masih di luar konsesi perusaan tersebut, “ ujarnya.

Dikatakannya kalau ada yang positif membakar baru akan dilaporkan ke Gakkum Dinas LHK, karena Dinas Perkebunan tidak ada kewenangan dalam penegakkan hukum. Begitu juga untuk HTI pola kerjanya sudah tersistem.

Baca juga: Heronimus Hero Sebut Harmonisasi Data Perizinan Korporasi Perkebunan Masih Menjadi PR

Dikatakan di Provinsi telah dinentuk Satuan Tugas jadi tidak kerja sendiri-sendiri ketika ada darurat bencana sudah dibentuk seperti Satgas Penanganan Karhutla.

Adapun yang terlibat dalam satgas karhutla yakni melibatkan lintas sektoral, Dinas LHK, Pertanian, Perkebunan, BPBD, Dinas Sosial, Satpol PP, TNI-Polri.

“Jadi data kita satu suara, kalau ada kejadian, kita sama-sama melakukan pencegahan atau reaksi cepat untuk penanganan karhutla,” jelasnya.

Sejauh ini secara total berdasarkan rapat terakhir sudah kurang lebih 500 hektar lahan di Kalbar yang terbakar, tapi itu kompilasi, tidak semua perkebunan saja, ada juga yang masuk hutan adat, kawasan pertanian umum perkebunan atau konsesi.

“Data 500 hektare itu dikompilasi semuanya. Untungnya hari ini hujan makanya hari ini hotspot kosong,” ujarnya.

Diakuinya daerah yang langganan terjadi karhutla adalah di Kubu Raya, Ketapang, Mempawah.

“Melawi juga ada tapi tidak sebanyak Kubu Raya. Kalau yang terluas sejauh ini masih Ketapang. Karena situasi alamnya di sana dan iklimnya agak beda, lebih kering, jadi potensi untuk kebakaran besar,” ujarnya.

Dikatakannya sampai akhir Maret Provinsi Kalbar peluang hujan tinggi, sedangkan hujan agak rendah di Juni.

“Akan terapi kita tidak berharap kejadian lebih besar terjadi dari sebelumnya, kalau bisa tidak ada,” pungkansya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved