Apa Penyebab Obesitas ? Apakah Obesitas Dianggap Sebagai Salah Satu Faktor Pemicu Munculnya Diabetes

Sindrom metabolik melibatkan sekumpulan masalah, seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.

Editor: Jimmi Abraham
Shutterstock
Ilustrasi obesitas. 

1. Konsumsi terlalu banyak kalori

Melansir Medical News Today, ketika seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang digunakan sebagai energi, tubuh mereka akan menyimpan kalori ekstra sebagai lemak.

Hal ini bisa menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas.

Selain itu, beberapa jenis makanan lebih cenderung menyebabkan penambahan berat badan, terutama makanan yang tinggi lemak dan gula.

Beberapa makanan yang cenderung meningkatkan risiko penambahan berat badan, yakni:

  • Makanan cepat saji
  • Makanan yang digoreng, seperti kentang goreng
  • Daging berlemak dan olahan
  • Banyak produk susu
  • Makanan dengan tambahan gula, seperti sereal sarapan siap saji dan kue
  • Makanan yang mengandung gula tersembunyi, seperti saus tomat dan banyak makanan kaleng dan kemasan lainnya Jus manis, soda, dan minuman beralkohol
  • Makanan olahan, tinggi karbohidrat, seperti roti

Beberapa produk makanan olahan mengandung sirup jagung fruktosa tinggi sebagai pemanis, termasuk makanan gurih, seperti saus tomat.

Makan terlalu banyak makanan ini dan melakukan terlalu sedikit olahraga dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.

Seseorang yang mengonsumsi makanan yang sebagian besar terdiri dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan air masih berisiko mengalami kenaikan berat badan jika mereka makan berlebihan atau memiliki faktor genetik.

Namun, orang-orang tersebut lebih cenderung menikmati makanan yang bervariasi sambil mempertahankan berat badan yang sehat.

Agar lebih sehat, pilihkan makanan segar dan biji-bijian mengandung serat. Makanan ini bisa membuat seseorang kenyang lebih lama dan mendorong pencernaan yang sehat.

2. Gaya hidup pasif

Banyak orang menjalani gaya hidup yang lebih banyak duduk daripada orangtua atau kakek-nenek mereka.

Contoh kebiasaan pasif meliputi:

  • Bekerja di kantor daripada melakukan pekerjaan di lapangan
  • Bermain game di komputer daripada melakukan aktivitas fisik di luar
  • Pergi ke suatu tempat dengan mobil daripada berjalan kaki atau bersepeda

Semakin sedikit seseorang bergerak, maka semakin sedikit kalori yang dibakar.

Selain itu, aktivitas fisik dapat memengaruhi cara kerja hormon seseorang, dan hormon memengaruhi cara tubuh memproses makanan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved